Rekayasa Contraflow dan One Way, Mana Lebih Baik?

CHIKAMPEC – Kecelakaan lalu lintas saat libur Idul Fitri seringkali tidak dapat dihindari karena beberapa faktor. Tabrakan maut terjadi hari ini di Km 58 Tol Chikampek yang menyebabkan puluhan orang tewas.

Peristiwa tersebut melibatkan tiga kendaraan yakni Daihatsu GrandMax, Daihatsu Terios, dan sebuah bus. Peristiwa itu terjadi di jalan seberang Cikampek Jakarta.

Semua bermula ketika sebuah mobil Grand Max yang berada di jalur melaju, mogok dan mendarat di sisi kanan jalan Jakarta. Kemudian sebuah bus antar kota yang melintas bertabrakan dengan bus Grandmax dari belakang, dan saat itu juga mobil tersebut terbakar. Daihatsu Terios kemudian menabrak bus dari belakang. Akibatnya mobil ini terbakar.

Soni Susmana, direktur pelatihan Konsultan Pertahanan Keamanan di Indonesia, juga menanggapi kecelakaan di jalan tol sepanjang 58 km itu. Menurutnya, risiko keluar jalur memang jauh lebih besar.

“Tentunya, jika terjadi tabrakan, ruang gerak mobil menjadi lebih kecil karena kita hanya melaju dengan kecepatan yang tepat. Misalnya ada permasalahan seperti ban kempes, mobil hilang kendali, mobil mogok. Ruang gerak kendaraan sangat terbatas,” kata Sony, Senin, 8 April 2024 menanggapi laporan VIVA Otomotif.

“Jadi agak sulit bagi kami untuk mengontrol kecepatan mobil dan memprediksi pergerakan mobil lain,” imbuhnya.

Sony juga menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas juga dapat mengarah pada hipnosis jalan. Kondisi ini menyebabkan pengemudi terganggu meski dalam keadaan sadar.

“Saat lalu lintas datang, pengemudi cenderung cepat lelah dan kehilangan konsentrasi saat berkendara karena jalannya lurus,” jelas Sony.

Menurut Sony, teknik gerakan kontras paling baik digunakan dalam jarak dekat. Sedangkan untuk jarak jauh sebaiknya menggunakan model satu sisi.

“Satu jalan gratis karena memakan seluruh jalan dan tidak ada arah sebaliknya. Contraflow lebih cocok untuk jarak pendek karena kondisi jalannya sempit sehingga mudah terhipnotis melalui jalan raya, ”ujarnya.

Lebih lanjut, Sony mengatakan jika memang harus menyeberang ke lalu lintas yang melaju, disarankan untuk menjaga kecepatan sekitar 60-70 km/jam, menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, dan fokus pada konsentrasi saat berkendara. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *