Jakarta – Rektor Universitas Merku Buana Profesor Andi Adriancia mengatakan pihaknya sangat mendukung netralitas pemilihan umum (Pemilu) yang akan digelar beberapa hari lagi.
“Netralitas merupakan prinsip penting dalam lingkungan pendidikan yang menjamin setiap orang mempunyai kesempatan untuk mengkomunikasikan gagasannya tanpa ada tekanan dari pihak manapun,” kata Andi dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 11 Februari 2024.
Andi menegaskan Universitas Mercu Buan telah menjamin kebebasan dalam menyelenggarakan pemilu, sehingga setiap warga Universitas Mercu Buan mendapatkan kedamaian dan keamanan dalam pemilu tahun ini.
“Pengetahuan ruang akademik Universitas Mercu Buana menciptakan lingkungan yang inklusif bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan pegawai. Andi menambahkan, “Artinya, tidak ada jabatan atau posisi politik apa pun yang mendapat perhatian khusus”
Universitas Mercu Buana, katanya, akan mendorong setiap warga masyarakat untuk berkontribusi dalam pesta demokrasi sebagai bagian dari hak politik warga negara. Andi juga memastikan adanya kesetaraan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu tanpa memandang asal, latar belakang, atau keyakinan mereka.
“Budaya politik yang tepat yang memberdayakan individu dengan pengetahuan dan keterampilan untuk memilih merupakan langkah penting menuju menjadi seorang pemilih.” “Budaya politik parokial yang menempatkan masyarakat sebagai entitas politik khusus sudah ketinggalan zaman dan tidak sesuai dengan budaya akademis yang menawarkan tanggung jawab individu sebagai prinsip yang diterima,” ujarnya.
Namun, Andi menambahkan, meski netralitas merupakan prinsip penting, namun bukan berarti semua ide atau tindakan diperlakukan sama.
Universitas Mercu Buana terus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan mengambil tindakan untuk memerangi diskriminasi, pelecehan atau praktik tidak adil. Oleh karena itu, tempat netral di universitas juga merupakan tempat yang aman bagi semua guru, di mana mereka dapat melindungi martabat mereka dan mengungkapkan keprihatinan mereka tanpa takut akan pelecehan atau pembalasan.
“Sebagai sebuah perguruan tinggi, Universitas Mercu Buana berupaya menjadi wadah penerapan etika secara netral dalam pemilihan kampus. “Kedudukan tersebut untuk mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang sesuai dengan status pendidikan tinggi untuk mengembangkan kecerdasan, menunjang ilmu pengetahuan, dan mengembangkan kualitas intelektual,” ujarnya.
Secara umum bidang akademik Universitas Mercu Buana berperan penting dalam mendukung kebebasan akademik, dialog antar budaya dan pengembangan masyarakat inklusif. Dengan menjaga netralitas dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, Universitas Mercu Buana memberikan kontribusi penting dalam menciptakan generasi yang berpikiran terbuka dan berempati.