Respons Berkelas Cristian Gonzales: Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Kebanyakan, Tapi…

VIVA  – Cristian Gonzalez menilai performa Timnas Indonesia dalam dua laga yang dilakoni di Piala Dunia 2026.

Ia mengaku bangga dengan perjuangan para pemain yang mampu memberikan penampilan terbaiknya bagi tim-tim Asia peserta Piala Dunia.

Timnas Indonesia mengalahkan Arab Saudi 1-1 di kandang sendiri pada laga pertama Grup C pada 6 September.

Nantinya, Timnas India menahan imbang Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 10 September 2024.

“Di sayap Arab Saudi saya lihat pemainnya dilatih dan punya gol. Artinya kami bisa bersaing, dengan penampilan luar biasa kiper kami, Maarten Paes,” kata Gonzalez yang hadir dalam program One on One di TVone.

“Saya bangga dengan pertandingan melawan Australia, meski pertandingannya sangat defensif. Tapi kita harus ingat, kemarin melawan Australia mereka kalah 4-0 di Piala Asia dan kemarin imbang,” lanjutnya.

Gonzalez pun angkat bicara soal komposisi pemain Timnas Indonesia saat ini. 

Sama seperti saat menghadapi Arab Saudi, sembilan dari 11 pemain India adalah pesepakbola alami.

Dari kesebelas pemain tersebut, hanya dua pemain yang lahir dan besar di Indonesia. Selebihnya lahir dan besar di negara-negara Eropa, khususnya di Belanda.

Menuju Australia tadi malam, sembilan dari sebelas pemain PSSI berkomitmen, antara lain Maarten Paes, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Sandy Walsh, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner.

Shin Tae-yong hanya memasukkan dua pemain kelahiran India, yakni Rizky Ridho dan Marcelino Ferdinan.

Melawan Arab Saudi, Shin Tae-yong juga punya sembilan pemain naturalisasi. Paes, Walsh, Idzes, Verdonk, Tjoe-A-On, Jenner, Tom Haye, Oratmangoen dan Struick. 

Saat itu, pemain non natural hanya ada dua, Rizky Ridho dan Witan Sulaeman.

Gonzalez mengaku utangnya terlalu besar. Namun, kata dia, itu adalah hak guru.  Dan jika para pemain tersebut memang mampu bermain, kenapa tidak?

“Kalau itu pemain terbaik untuk kami dan untuk timnas, kenapa tidak. Tapi kalau jujur ​​ya, itu banyak,” kata Gonzalez.

“Ya kita lihat kemarin hanya Ridho dan Marcelino yang jadi starter. Mungkin 50:50 bagus. Tapi mereka bicara hanya dari luar, tapi keputusan ada di pelatih dan PSSI,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *