Respons Megawati soal Tambahan Kodam hingga Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Gratis Era SBY-Jokowi

Rangkuman VIVA – Berita DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ketua Umum Megawati Sukarnoputri mengkritik rencana penambahan komando daerah militer (Kodam) menjadi terpopuler pada Minggu, 21 Mei 2023 di saluran berita VIVA.co.id. Rencana tersebut sebelumnya diungkapkan Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Pernyataan itu disampaikan Megawati saat memperingati hari ulang tahun Lemhanas ke-58 di Jakarta. Mega menilai Indonesia tidak memiliki urgensi untuk berperang dan tidak ada keinginan untuk berperang.

Berita terpopuler kedua diisi dengan berita viral tentang sekelompok ibu-ibu sosialita di Kota Makassar yang mengadakan arisan senilai hingga Rp 2,5 miliar. Dalam video yang viral tersebut, para ibu-ibu tersebut terlihat membawa tumpukan uang tunai miliaran rupiah. Direktorat Jenderal Pajak kini mengaku sudah memantau perkembangan tersebut.

Sementara itu, pemberitaan Anies yang menunjukkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih banyak melakukan pembangunan jalan umum dibandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menarik perhatian pembaca.

Dua kabar menarik lainnya adalah pengakuan mengejutkan 5 ajudan Dito Mahendra yang ditangkap Bareskim. Lalu soal Megawati yang meminta Polri melakukan evaluasi atau memperbaiki diri. Simak lima berita terpopuler selengkapnya di bawah ini: 1. Tanggapan Megawati terhadap Jenderal Dudung yang ingin menambah pasukan komando militer, apakah kita ingin perang?

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri mengkritik rencana penambahan komando daerah militer (kodam). Ia menilai Indonesia tidak memiliki urgensi untuk berperang dan tidak ada keinginan untuk berperang.

“Mereka bilang ingin melakukannya di lokasi mana pun, di Kodam. Pak, ini cukup untuk saat ini, Pak. Pertama-tama, tidak ada perang. Yang kedua, kita juga mau perang,” kata Megawati saat memperingati HUT Lemhanas ke-58, di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu, 20 Mei 2023.

Baca lebih lanjut di sini2. Viral Ibunda Pesta Arisan Rp 2,5 Miliar di Makassar, Ditjen Pajak awasi langsung

Sebuah video viral memperlihatkan sekelompok ibu-ibu sosialita di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ibu-ibu ‘Sultan’ itu terlihat merayakannya di arisan sambil memamerkan tumpukan uang tunai miliaran rupiah.

Dalam video yang beredar terlihat salah satu meja bertumpuk uang kertas Rp 50.000 dan Rp 100.000. Salah satu perempuan dalam video tersebut mengatakan, arisan tersebut berlangsung selama 25 bulan dan setiap bulannya berjumlah Rp 100 juta, sehingga total uangnya bernilai Rp 2,5 miliar.

Baca lebih lanjut di sini3. Anies menyebut Jokowi kalah dari SBY dalam pembangunan jalan bebas hambatan

Calon presiden masa depan Anies Baswedan mengklaim pembangunan jalan umum lebih banyak dilakukan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibandingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan, pemerintah saat ini memang berhasil membangun jalan tol terpanjang.

Anies mengatakan 63 persen jalan tol di Indonesia dibangun di bawah pemerintahan saat ini. Namun, di pemerintahan ini hanya dibangun 19.000 km jalan tak berbayar yang bisa digunakan semua orang secara gratis.

Baca lebih lanjut di sini4. Pengakuan mengejutkan 5 ajudan Dito Mahendra yang ditangkap Bareskrim

Sebanyak lima asisten rumah tangga (ART) Dito Mahendra ditangkap saat Badan Reserse Nasional menggeledah dua rumahnya. “Kami sudah mengamankan lima orang saksi yang membantu Dito atau Nindy Ayunda di dua TKP (TKP),” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Polisi Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi, Sabtu. Bisa. 20 2023.

Baca selengkapnya di sini 5. Megawati bertanya kepada Jokowi bagaimana kabar polisi saat ini

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Polri melakukan asesmen untuk memperbaiki diri. Hal ini seiring dengan kejadian yang menimpa anggota polisi baru-baru ini, yakni Ferdy Sambo dan AKBP Achiruddin Hasibuan.

Megawati menyebut dirinya merupakan sosok yang memisahkan Polri dengan Tentara Nasional Indonesia (ABRI). Oleh karena itu, ia mempunyai tanggung jawab untuk mendorong kepolisian menjadi lebih baik lagi.

Baca lebih lanjut di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *