Respons Teduh Buya Yahya Tanggapi Polemik Gus Miftah: Merendahkan Bukan Akhlak Mulia

Cirebon, Titik Kumpul – Kurator Pondok Pesantren Al-Bahjah, Cirebon, Yahya Zain al-Maarif atau Boya Yahya, diduga menghina Gus Miftah, dosen, karena kebodohan penjual es tersebut.

Momen Gus Miftah menghina penjual es teh saat pengajian di Kabupaten Meglang, Jawa Tengah, Rabu, 20 November 2014.

Terkait hal itu, Boya Yahya mengimbau untuk tidak menjadikan prank atau keisengan sebagai alasan untuk mengecewakan orang lain.

Boya Yahya mengatakan secara langsung pada 13 Desember 2024 melalui akun YouTube pribadinya, “Lelucon kebencian bukanlah perilaku orang terhormat.”

Menurutnya, mempermalukan perbuatan orang lain bisa menjadi alasan meninggikan harkat dan martabat seseorang di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW tidak pernah memandang rendah orang lain, padahal beliau sendiri sangat terhormat. Jadi siapa kita? “Beraninya kamu menghina orang,” imbuhnya.

Selain itu, Boya Yahya juga pernah menyentuh roda kehidupan yang bisa berputar, kadang naik, kadang turun.

“Dia (pelaku kekerasan) mungkin jelek hari ini, tapi besok mungkin lebih baik,” katanya.

Boya Yahya berpesan kepada para pemuka agama untuk berdakwah di jalan para Nabi, agar bisa menjadi teladan yang baik, khususnya bagi jamaahnya.

“Jika seorang guru memandang jamaah atau muridnya dengan hormat, maka dia bukan lagi seorang guru. Dia harus membacanya lagi,” katanya.

“Hati harus dilatih jika ingin mengajarkan kepada masyarakat bahwa harus memperhatikan mereka dalam kasih sayang dan cinta,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *