Revitalisasi Pasar Rakyat di Era Digital

Yogyakarta, Titik Kumpul – Pasar tradisional di Indonesia terus membuktikan perannya sebagai pusat ekonomi dan budaya yang strategis, terutama berkat upaya menghidupkannya kembali di era digital.

Salah satu contohnya adalah revitalisasi Pasar Ngasem Yogyakarta yang mendapat banyak perhatian pada tahun 2024 dalam rangka Festival Pasar Rakyat (FPR).

Kegiatan ini menunjukkan sinergi antara pihak swasta dan pemerintah untuk menghidupkan kembali pasar rakyat sebagai ruang publik yang modern, inklusif dan kreatif.

Dulunya bernama Pasar Unggas, Pasar Ngasem telah menjelma menjadi destinasi wisata belanja dan kuliner. Namun tantangan seperti keterbatasan kapasitas dan pengelolaan sampah tetap menjadi pembelajaran.

Melalui revitalisasi tersebut, berbagai fasilitas ditingkatkan, antara lain area toilet, musala, dan sistem pengelolaan sampah.

“Kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai upaya bersama untuk mendukung pasar rakyat agar lebih modern dan menarik bagi wisatawan,” kata Veronika Ambar Ismuvardani, Kepala Kantor Komersial Yogyakarta.

Selain perbaikan fisik, pendekatan non fisik seperti digitalisasi dan literasi keuangan juga terus dilakukan. Ratusan pedagang telah dilatih dalam pengelolaan keuangan dan penggunaan aplikasi digital seperti pembayaran nontunai dan WhatsApp Business.

Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing pedagang di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat.

“Melalui digitalisasi pasar, kami ingin membantu para pedagang beradaptasi dan memperluas pasarnya,” kata Surya Almada, Regional Head SSD Jawa Tengah Adira Finance, dikutip dalam keterangan resmi, Minggu 15 Desember 2024.

Festival Pasar Rakyat juga menyediakan layanan kesehatan gratis, kampanye kebersihan, dan pameran integrasi keuangan syariah. Langkah ini tidak hanya mendukung kebangkitan pasar, tetapi juga mempererat hubungan antar komunitas dalam ekosistem pasar.

Kebangkitan tersebut menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menjadikan pasar manusia sebagai pusat kegiatan ekonomi dan budaya yang relevan di era modern.

“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut, menjadikan pasar menjadi tempat yang sehat, ramah lingkungan, dan ramah digital,” tambah Samuel Sugeng Riyadi, Regional Manager Danamon Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *