VIVA Showbiz – Ada kritik keras atas rencana perilisan ‘Qibla’, yang tidak hanya menimbulkan kontroversi atas konten filmnya tetapi juga berdampak pada para pemerannya. Salah satunya Ria Risis yang menjadi sasaran kritik lewat filmnya “Kiblat”.
Akun @NenkMonica di platform media sosial X baru-baru ini memuat serangkaian postingan yang menyoroti kontroversi Ria Risis dan film “Qiblat”. Gulir ke atas.
Dalam akun tersebut, Ria Risis membagikan foto dirinya berpose di depan poster film “Kiblat” yang menjadi pusat kritik karena menampilkan adegan-adegan yang dianggap menyinggung aliran sesat. Artikel tersebut juga memuat tangkapan layar pernyataan K.H. Cholil Nafis, Ketua Departemen Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang berkomentar bahwa poster film “Kiblat” menyinggung. perasaan umat Islam.
“Setelah memposting adegan pro-Zionis Israel kemarin, dia kini menjalankan kampanye hitam terhadap Islam,” kata pemilik akun tersebut.
Dalam video yang sama, pemilik akun tersebut mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap Rhea Risis bahkan menyebutnya sebagai penodaan agama.
Pemilik akun tersebut berkata, “Ria Risis itu penghinaan.
Reaksi serupa datang dari pengguna X lainnya yang juga mengutarakan kritiknya terhadap Risis di kolom komentar. Beberapa dari mereka beralih ke Risis untuk memilih platform dakwah yang lebih cocok.
“Kak Isis, ingat agama boleh saja, tapi jangan nonton film horor. Tonton yang sedikit lebih baik mungkin? Memang benar kejadian dan niat mengingat Tuhan itu baik, tapi kita yang menontonnya punya pendapat berbeda. ..” kata salah satu warganet.
Beberapa netizen juga mempertanyakan apakah Risis Risis mendapat peringatan dari keluarganya tentang keputusannya berakting di “Dakwa” karena keyakinan agamanya.
Ria Risis diketahui sempat menjadi sorotan karena keterlibatannya di jaringan restoran cepat saji yang diduga memiliki hubungan dengan Israel hingga menuai kritik publik.
Sementara itu, Kiblat produksi Leo Pictures kali ini sejatinya menjadi momen comeback Ria Risis di dunia perfilman setelah beberapa kali menuai kontroversi judulnya.
