SOLO, Titik Kumpul – Pertandingan futsal para pelatih di Gedung Olahraga Universitas Sevelas Maret (UNS) Solo berubah riuh setelah ada penjaga gawang yang menginjak leher lawan. Tingkah bermain tak lazim tersebut mengemuka di media sosial pada Selasa 22 Oktober 2024 hingga menyedot perhatian banyak pihak.
Video viral tersebut pertama kali dirilis melalui
Video tersebut memperlihatkan bek tersebut mendekati pria yang terjatuh dan menginjak lehernya. Informasi yang dihimpun, permasalahan tersebut bermula dari persaingan antara kelompok Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Pertanian (FP).
Jaksa Rofiq Al Fajari Rusmawanto Putro tersandung dan wasit meniup peluit tanda pelanggaran permainan. Korban terlihat terjatuh dan mengerang kesakitan usai dianiaya.
Kemudian penendang Jonathan Syebat Agung mendekat dan melakukan kekerasan dengan menendang leher pemain tersebut dan menginjak leher korban.
Sebagai tanggapan, wasit meniup peluit dan memberi pemain kartu merah.
Pasca kecelakaan tersebut, korban dikeluarkan dari stadion futsal karena tidak dapat melanjutkan permainan akibat cedera yang dialaminya.
Ketua Persatuan Futsal Kota Solo (AFK) Argya Setya Wimala membenarkan hal tersebut. Menurutnya, AFK mendapat laporan dari panitia wasit dan ofisial kompetisi saat kejadian itu terjadi.
Faktanya, kejadian tersebut terjadi saat kompetisi antara tim Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis (FEB) dan Fakultas Pertanian (FP), kata Argya.
Usai menerima laporan dan meninjau bukti video, AFK Solo menggelar rapat darurat keesokan harinya.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, AFK Solo mengeluarkan Surat Keputusan No: 004/SKEP/X/2024 memutuskan untuk melarang Jonathan Syebat Agung Putra selama satu tahun dari semua pertandingan futsal yang diselenggarakan oleh AFK Solo.
“Surat keputusan tersebut kami keluarkan karena laporan dan bukti video dari alat olahraga tersebut konsisten,” kata Argya. Porsema telah dihentikan
Saat itu, Presiden UNS Surakarta memutuskan untuk menunda kegiatan Pekan 11 Maret (Forsema) yang diselenggarakan Badan Pengurus Mahasiswa (BEM) karena adanya kekerasan antar pemain.
Agus Riwanto, Sekretaris Jenderal Universitas Solo, Jawa Tengah sekaligus dosen UNS, Jumat mengatakan, tindakan tersebut diambil sebagai bentuk kejujuran dan tanggung jawab moral universitas.
“Konselor UNS mengeluarkan Rekomendasi Nomor 820/UN27/KM.00/2024 tanggal 24 Oktober 2024 kepada Panitia Porsema UNS untuk menghentikan seluruh kegiatan Porsema,” ujarnya.
Timnya kemudian akan meninjau kegiatan Porsema yang diselenggarakan BEM UNS dan melakukan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan tersebut.
“Komite Etik Mahasiswa (MKEM) UNS akan menegakkan tindakan mahasiswa dan memberikan sanksi kepada dosen dan pegawai dalam kejadian tersebut, dan Direktur Kemahasiswaan UNS akan memberikan sanksi kepada Panitia Porsema UNS dengan ketentuan sebagai berikut: “Tidak adalah,” katanya.
UNS juga mempertemukan pelaku kekerasan, korban, dan orang tua untuk memfasilitasi mediasi.
Dalam pertemuan tersebut tercapai kesepakatan bahwa pelaku akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban di rumah sakit, saling memaafkan, tidak diadili, dan tidak melakukan pembalasan.
Katanya, korbannya kini adalah Dr. Ia menambahkan, dirinya mendapat perawatan di RS Moewardi Solo.