Korea Selatan – Tim investigasi BBC World Service merilis film dokumenter berjudul “Burning Sun: Mengungkap Rahasia Lingkaran Obrolan Kpop” pada 19 Mei. Dokumen ini menunjukkan skandal mengejutkan grup chat KakaoTalk tahun 2019, yang melibatkan Sun dan Seungri (mantan anggota BIGBANG), Jung Joon Young, Choi Jong Hoon, dan lainnya yang terbakar. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya. Ruang VIP: Akomodasi Selangit untuk Kesenangan TANPA BATAS
Burning Sun memiliki ruang VIP di mana tamu istimewa membayar hingga $75.000 atau Rp1,1 miliar untuk memesan meja, KBIZoom melaporkan. Reporter Ko Eun Sang menjelaskan bahwa tamu VIP membayar banyak uang dan selalu menginginkan imbalan. Staf klub juga membawakan keindahan ini untuk menyenangkan para VIP.
Seorang karyawan berkulit sawo matang mengungkapkan bahwa staf klub diam-diam memotret wanita mabuk yang menarik dan mengirimkannya ke tamu VIP pria. Kamar Rahasia: Dimana kejahatannya
Selain lagu tersebut, terdapat ruang rahasia di dalam paku yang dijaga lebih ketat oleh para kuli. Pada titik ini, para perempuan tersebut disuntik dengan GHB, obat bius untuk pemerkosaan, dan diculik. Pekerja Sun yang dipecat mengatakan GHB sering digunakan di ruangan ini dan perempuan yang menerima suntikan seringkali tidak menyadarinya.
Salah satu korban menceritakan pengalamannya saat pergi ke Burning Sun dan tiba-tiba terbangun di hotel bersama seorang pria yang menawarkan minuman ke klubnya. Dia mencoba melawan, tetapi pria itu menutup mulutnya dan menyerangnya sampai dia merasa akan dibunuh. Akhirnya dia muntah dan memohon agar dibiarkan keluar. Ruang Merah: Tempat Direkamnya Tindakan Kekerasan.
BBC juga mengungkapkan bahwa ada kamera di Sun Fire yang disebut “Ruang Merah”. Di sinilah perempuan dibius dan diperkosa serta penampakannya disebarkan di berbagai situs pornografi. Pekerja kuku mengatakan bahwa banyak video dan gambar menjijikkan yang direkam dan dibagikan.
Film dokumenter BBC ini mengungkap sisi gelap kebakaran Minggu malam dan praktik ilegal yang terjadi di sana. Para korban menderita kesakitan yang luar biasa, dan banyak dari kekejaman tersebut didokumentasikan dan dibagikan secara online. Skandal ini merupakan salah satu skandal terbesar di Korea Selatan dan masih menjadi topik hangat.