Titik Kumpul – Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan Angkatan Darat Inggris kembali melancarkan serangan udara di Yaman pada Selasa, 23 Januari 2024. Menurut laporan, telah terjadi serangan rudal dari kedua negara di lima provinsi Timur Tengah.
Titik Kumpul militer Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan AS dan Inggris mengebom pangkalan militer Al-Dilami di ibu kota Sana’a.
Selain itu, rudal Tomahawk Amerika dan rudal Piavy IV Inggris juga membombardir sasaran pejuang Ansarullah (Houthi) di provinsi Al-Hudaya, Al-Bayda, Hajjah dan Taiz.
Seorang anggota kelompok Houthi yang dirahasiakan identitasnya mengatakan, serangan ini merupakan serangan terbesar yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris sejak 12 Januari 2024.
Dalam laporan lain yang dikutip Titik Kumpul Military dari Associated Press, beberapa pejabat AS dan Inggris membenarkan bahwa serangan udara tersebut menghancurkan gudang senjata milisi pimpinan Abdul Malik al-Houthi.
“Serangan hari ini secara khusus menargetkan fasilitas penyimpanan bawah tanah Houthi dan lokasi yang terkait dengan kemampuan pengawasan udara dan rudal Houthi,” kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Inggris telah meminta pimpinan pemberontak Houthi untuk mencegah lewatnya kapal komersial di sepanjang Laut Merah.
Sekutu penting Amerika mengancam akan melanjutkan serangan mereka terhadap Yaman sebagai jalur pelayaran internasional dengan dalih menjaga keamanan, kebebasan dan stabilitas Laut Merah.
“Kami mengulangi peringatan kami kepada para pemimpin Hutu,” lanjut pernyataan pemerintah Inggris.
“Kami akan mempertahankan aliran bebas kehidupan dan perdagangan di salah satu jalur perairan terpenting di dunia dalam menghadapi ancaman yang terus berlanjut,” kata pernyataan itu.