Rudal Paling Canggih Rusia Keluar Sarang Lindungi Semenanjung Krimea

Titik Kumpul – Militer Rusia dikabarkan telah menggunakan senjata canggihnya, sistem rudal pertahanan udara S-500 Promotheus, ke Semenanjung Krimea. Bahan peledak berteknologi tinggi itu dirancang untuk melindungi jembatan Kerch, yang sering menjadi sasaran unit militer Ukraina.

Pengerahan rudal Rusia ke semenanjung Krimea diungkapkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina (HUR), Letjen. Jenderal. Kirill Budanov.

Kepala intelijen Ukraina mengatakan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menggunakan rudal S-500 Promotheus untuk pertama kalinya. Budanov mengakui kehadiran senjata tersebut sangat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Rusia.

“Rincian baru S-500 telah terungkap. Faktanya, ini akan menjadi aplikasi uji coba. Turret Kerch digunakan secara teratur, dan selama tersedia, maka akan digunakan.” Budanov seperti dikutip Titik Kumpul Militer. Medan perang.

Dalam laporan lain dari kantor berita Rusia Titik Kumpul Military, Jenderal Sergei Shoigu, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan Rusia, mengatakan bahwa rudal S-500 akan digunakan pada tahun 2024.

Bahkan, pada April 2024, Shoigu mengatakan saat itu pertahanan rudal S-500 dan dua jenis antipesawat akan segera dialihkan ke banyak unit militer Rusia.

Pengerahan sistem rudal pertahanan udara S-500 ke Semenanjung Krimea bukan tanpa alasan. Badan intelijen Ukraina sering menyerang jembatan Kerch dengan bom, rudal, atau drone dari atas.

Budanov menambahkan, pihaknya mempunyai rencana untuk menghancurkan jembatan Kerch. Oleh karena itu, satuan militer yang dipimpinnya kerap menyerang kawasan tersebut.

“Pertanyaannya bukan apakah kami akan menyerang atau tidak. Kami selalu melakukannya sehingga kami akan melakukannya dan ini hanya masalah waktu saja,” kata Budanov.

Rudal S-500 Promotheus telah dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Rusia JSC Concern VKO Almaz-Antey sejak tahun 2014.

Menurut laporan Titik Kumpul Army di Ukrainska Pravda, saat ini terdapat sekelompok tentara Rusia yang diperkuat dengan rudal S-500.

Tekad militer Ukraina untuk menghancurkan menara Kerch tentu akan menjadi motivasi utama penggunaan rudal S-500. Jika hal ini terjadi, maka akan diketahui seberapa efektif sistem rudal pertahanan udara yang disebut-sebut tercanggih di dunia itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *