Saaih Halilintar Panen Hujatan Usai Lepaskan Love Bird ke Alam, Netizen: Agak Laen

Titik Kumpul – Pembuat konten YouTube Saaih Halilintar kembali menjadi sorotan netizen usai melepas Love Birds ke alam liar. Tindakan tersebut menuai banyak kontroversi dan kritikan dari warganet.

Dalam konten TikTok yang diunggahnya, terlihat seekor anak kuda berlari menuju penjual burung. Kemudian dia membeli burung itu dan mengeluarkannya dari sangkar. Perbuatan Saya terbukti salah dan tidak bertanggung jawab saat melepasliarkan hewan peliharaan ke alam liar.

Tindakan Sai mirip dengan tradisi burung terbang yang dikenal dengan nama Fang Sheng. Tradisi Tiongkok ini melibatkan pelepasan hewan yang terperangkap untuk menerima karma baik dari alam.

Tradisi Fang Sheng telah ada di Tiongkok selama ribuan tahun, dan kemudian menjadi budaya tersendiri, diturunkan dari generasi ke generasi.

Kontroversi ini tidak hanya sebatas pemberitaan media online saja, namun juga viral di berbagai platform media sosial. Saih mendapat banyak kritik dan hinaan dari penonton.

Salah satu warganet yang menyaksikan video tersebut mengkritisi tindakan Saih sekaligus mempertanyakan alasan ia harus merelakan unggasnya.

“Kenapa dilepas? Burung ini harusnya di dalam sangkar, tidak boleh dilepasliarkan,” tanya seorang warganet di kolom komentar akun TikTok Saaiha.

Bahkan ada warganet yang menyarankan agar Liliinter merawat sejoli tersebut dengan baik dan memberikan perawatan yang tepat dibandingkan melepasnya ke alam liar.

“Beda dikit gan, burungnya gak dapat cari makan. Kalau di keluarkan dia balik lagi ke sangkarnya karena disitulah dia makan,” tulis salah satu warganet.

Kritikan dan kecaman yang diterima Saih menunjukkan banyak pihak yang menilai tindakan pelepasan sejoli ke alam tidak wajar. Netizen meminta Saya lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait hewan peliharaan agar tidak menimbulkan kontroversi dan kritik serupa di kemudian hari.

Lovebird ini bukan asli Indonesia, dibeli dari pasar yang tingkat kesejahteraannya rendah dan belum tentu sehat. Terakhir, selain invasif, mereka juga bisa menularkan penyakit ke hewan lokal, kata seorang netizen di Platform X, Kamis ( 7 November 2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *