Titik Kumpul Showbiz – Teater musikal merupakan seni yang memadukan musik, nyanyian, dialog, dan tari untuk bercerita. Genre ini membutuhkan kolaborasi berbagai elemen seperti aktor, penyanyi, penari, musisi, penulis, dan sutradara. Berbagai genre musik sering ditampilkan di teater musikal.
Tidak terkesan monoton atau membosankan karena teater musikal mempunyai daya tarik tersendiri yang membuat penontonnya jatuh cinta dengan ceritanya. Berdasarkan emosi dan ekspresi masing-masing aktor teater musikal yang benar-benar memainkan perannya.
Seperti dalam kisah cinta Dinda dan Farresh, teater musikal dalam 3 babak. Dalam rangkaian acara drama musikal yang berkolaborasi dengan brand parfum lokal Indonesia, Rumah Seni Jakarta bertujuan mengajak penontonnya bernostalgia dengan lagu-lagu tahun 90an yang menceritakan kisah cinta, patah hati, dan kemenangan.
Pertunjukan teatrikal ini menyuguhkan lagu “Anggrek Bulan” karya A. Riyanto, “Kala Cinta Menggoda”, “Sendiri”, “Kala Sang Surya Tenggelam” karya Guruh Sukarno Putra, dan “Kidung” karya Chris Manusama.
Pertunjukan musik ini dibawakan dalam dua pertunjukan yakni Show 1 dan Show 2. Menurut Santi Tan, lagu-lagu yang digunakan berlisensi label Musica yang menangani lagu-lagu yang digunakan dalam teater musikal ini.
“Untuk lisensi lagu-lagu yang digunakan, kami sudah mendapat izin dari Musica sebagai label, yang juga merupakan penghormatan kepada mendiang Chrisye,” ujarnya.
Di acara teater musikal ini, penonton diajak menyaksikan kisah cinta mengharukan antara Dinda, seorang mahasiswa tari, dan Farresh, seorang penggemar setianya. Kisah ini berfokus pada masa kuliah Dinda di sebuah universitas di Jakarta pada tahun 1997.
Tak hanya menunjukkan cinta mereka, namun juga perjalanan mereka yang penuh hikmah dan tantangan. Sebagai brand lokal yang juga mendukung teater musikal, SAFF & Co rupanya sudah empat tahun menawarkannya. Brand lokal ini kerap melakukan inovasi di setiap keluaran produknya.
Selain pertunjukan teater, SAFF & Co. dan Rumah Seni Jakarta juga merancang kegiatan lainnya yaitu “Pameran Interaktif” untuk tamu undangan dan penonton teater. Kegiatan ini memerlukan pengalaman unik dengan sistem personal Do-It-Yourself (DIY).
Para pendengar diberikan pertanyaan di 4 stasiun berbeda dan mengumpulkan merchandise mereka “Alunan Hati: untuk cinta yang dulu, masih ada dan akan ada”. bawa pulang
Dalam mempersiapkan produksi drama musikal ini, SAFF & Co. dan Rumah Seni Jakarta telah bekerja keras selama enam bulan untuk menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan. Dalam produksi ini sendiri berjumlah 62 orang yang terdiri dari 2 orang pemeran utama, seorang pemeran pendukung dan 11 orang kru.
Perjalanan produksi ini berhasil menggugah antusiasme penonton yang dihadiri sekitar 500 orang. Bersama Fraghead, partner dan influencer seperti Rachel Vennya, Jovi Adhiguna, Sarah Ayu, Sara Robert, Ian Hugen dan masih banyak lagi. Kedepannya mereka akan terus berupaya menghasilkan karya-karya baru dan unik melalui koleksinya.
Informasi lebih lanjut: SAFF & Co merupakan brand wewangian Indonesia yang didirikan pada tahun 2020. Salah satu prinsip utamanya adalah keaslian, yang mendefinisikan wewangian koleksi SAFF & Co.
Terinspirasi teori tiga cinta, brand lokal ini berhasil meluncurkan koleksi terbarunya yakni Cloud Mist yang mencakup tiga varian: Annabel Lee, Remedia Amoris, dan Sonnet 116.
Pada tahun 2024, SAFF & Co akan memperkenalkan tiga produk baru melalui sesuatu yang berbeda dan menyelenggarakan tiga acara teater musikal bertajuk “Alunan Hati: untuk cinta yang dulu, masih ada, dan akan ada”.
“Ini adalah drama musikal pertama yang dibawakan oleh SAFF & Co. Hal ini membawa banyak pengalaman dan hal baru yang bisa dibawa dalam proses apapun,” kata Santi Tan, pendiri SAFF & Co. usai tampil di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (25/04/2024).
Senang dan bangga akhirnya menjadi SAFF & Co. “Kamu bisa memberikan sesuatu yang segar dan baru kepada semua temanmu,” tambah Santi Tan.
