Sah atau Batal? Simak Hukum Menelan Sisa Makanan di Gigi Saat Puasa

JAKARTA – Banyak pertanyaan yang menarik perhatian Anda selama bulan Ramadhan. Banyak sekali ketidaktahuan atau ketidakpercayaan terhadap apa yang dilakukan orang yang berpuasa saat berpuasa.

Cukuplah jika banyak orang yang masih menganggap menyikat gigi saat puasa membatalkan puasa. Namun menyikat gigi tidak membatalkan puasa. Saat kita menyikat gigi, kita tahu bahwa kita tidak menelan air untuk mencuci mulut. 

Tak hanya itu, sebagian dari kita masih khawatir apakah partikel makanan tersebut tersangkut di gigi saat berpuasa atau tidak. Kami juga membersihkan gigi dari azan subuh dan gigi kami pasti bersih. Namun, saat memasuki masa puasa, terkadang Anda merasa ada sesuatu yang terlewat. Lantas bagaimana Boya Yahya melihat hal tersebut? Lihat hasilnya di bawah ini. 

“Kalau di gigi ada sisa makanan, kita bersihkan dan ternyata ada sedikit seperti nasi, kalau tidak tahu sudah menelan indiend, maka tidak sah. Menurut TV, “Makan sedikit jumlah yang secara tidak sengaja tidak sah.”

Namun lain halnya bila kita mengetahui ada makanan yang tersangkut di gigi. Jika sisa makanannya dimakan, maka puasanya batal.

Namun jika anda mengetahui sebelumnya bahwa jika memakan biji wijen di gigi maka akan membatalkan puasa kita. Tergantung dia mengenali benda asing itu atau tidak,” ujarnya.

Boya Yahya sendiri mengatakan, lidah dan gigi sangat sensitif terhadap benda asing yang masuk ke dalam mulut. Gigi dan lidah juga mengetahui benda asing apa yang masuk ke dalam mulut. 

“Saya tahu Anda tidak perlu menggunakan laboratorium untuk mengetahui ada sesuatu yang datang dari luar.” Jika kita makan sesuatu yang asing, maka hal itu membatalkan puasa dan mengembalikan semuanya kepada kita. “Mengenal benda asing dengan baik, tapi tidak tahu apa itu?” Iya disahkan, ditinggalkan, tidak disengaja, tidak dibatalkan,” ujarnya lagi.

Boya Yahya juga menjelaskan, kecuali seseorang sengaja makan dalam porsi atau sedikit saat berpuasa. Oleh karena itu, puasanya sah, yaitu tidak batal.

Ingatlah bahwa makan lebih sedikit karena kesalahan atau kelupaan tidak membatalkan puasa. Kalau lupa makan tidak batal. Boya Yahya berkata: Itu bukan dosa, itu berkah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *