Salut! Ilmuwan Bela-belain Hitung Bulan, Segini Jumlahnya

VIVA Techno – Jika melihat ke langit pada malam yang cerah, Bulan mungkin adalah benda terbesar dan paling terlihat.

Bulan merupakan satu-satunya satelit alami Bumi yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa satelit. Namun nyatanya, terdapat ratusan atau ribuan satelit alam lain di tata surya.

Dari bebatuan kecil hingga benda bulat besar yang bisa dianggap bintang Berapa bulan yang pernah kita lihat?

Menurut definisi resmi, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengakui 288 bulan planet yang mengorbit delapan bintang di tata surya.

Selain itu, ada 473 satelit dengan benda lebih kecil – bulan asteroid dan komet – yang dicatat oleh Jet Propulsion Laboratory NASA.

Nah, jika menghitung kedua jenis bulan ini, jumlah bulan alami di tata surya mencapai 761 (per Juni 2024), seperti dilansir Live Science.

Definisi paling sederhana tentang bulan adalah ia mengorbit benda yang lebih besar, bukan bintang.

Namun definisi ini tidak lengkap. Misalnya, ada ribuan satelit buatan yang mengorbit Bumi, namun tidak dianggap Bulan karena tidak nyata dan hanya memiliki masa hidup terbatas sebelum jatuh ke Bumi.

Selain itu, ada juga satelit alami jangka panjang, seperti bulan kuasi dan bulan mini, yang sebenarnya tidak mengorbit bumi.

Planet-planet kecil yang membentuk cincin seperti Saturnus dan Uranus tidak dihitung sebagai bulan karena mengorbit planet induknya.

Bulan lunar dapat dibagi menjadi dua kelompok utama: bulan biasa dan bulan tidak teratur. Bulan biasa berukuran lebih besar dan memiliki orbit melingkar lebih kecil di dekat ekuator induknya.

Saat ini, bulan-bulan tersebut berukuran lebih kecil dan lebih besar serta memiliki orbit elips mengelilingi planetnya masing-masing.

Di antara bulan-bulan biasa, ada sekitar 20 bulan yang dianggap sebagai bulan raksasa, banyak di antaranya berbentuk bola karena gravitasinya di tata surya.

Merkurius dan Venus: Tidak ada bulan karena kedekatannya dengan matahari yang dapat menarik semua bulan.

Bumi: Satu bulan besar, namun tujuh bulan kuasi dan terkadang bulan kecil.

Mars: Dua bulan kecil, Phobos dan Deimos, diperkirakan akan menabrak permukaan Mars atau hancur suatu saat nanti.

Jupiter: 95 bulan, termasuk empat bulan besar: Callisto, Europa, Io, dan Ganymede (bulan terbesar di Tata Surya).

Saturnus: Memiliki 146 bulan, termasuk enam bulan besar seperti Titan, Mimas dan Enceladus.

Uranus dan Neptunus: Masing-masing memiliki 28 dan 16 bulan, dengan total tujuh supermoon di antaranya.

Penampakan bulan baru

Teknologi yang lebih baik memungkinkan para astronom untuk melihat bulan-bulan baru, terutama bulan-bulan yang tidak terlalu bervariasi di seluruh planet. Sejak awal tahun 2023, para astronom telah melihat sekitar 62 bulan reguler baru di sekitar Saturnus dan 12 bulan baru di sekitar Jupiter, serta beberapa bulan di sekitar Neptunus dan Uranus.

Ketika teleskop menjadi lebih canggih, jumlah bulan yang kita lihat akan terus bertambah. Beberapa ilmuwan percaya bahwa ada sekitar 10.000 bulan di tata surya. Selain itu, jika kita menemukan keranjang baru seperti sembilan planet hipotetis atau planet jahat yang ditarik oleh gravitasi Matahari, jumlah bulan dapat bertambah.

Secara keseluruhan, jumlah bulan di tata surya terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan penemuan baru, memberikan kita gambaran yang lebih luas tentang kompleksitas dan keragaman sistem planet di sekitar kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *