Titik Kumpul Surabaya – SMA Kristen Gloria 2 Surabaya; EMS menjadi buntut panjang kasus prank gabungan antara EN dan dua siswi SMP Cinta Hati.
Orang tua EMS; Ivan Sugianto datang ke sekolah EN pada 21 Oktober 2024, menolak menerima kecurangan anaknya.
Saat bertemu EN, Ivan secara tidak pantas meminta maaf kepada siswa tersebut. EN harus membungkuk di hadapannya sambil menggonggong seperti anjing.
Momen Ivan memaksa EN membungkuk dan menggonggong diabadikan oleh akun X @PaltiWest2024 pada Senin. Hal itu menjadi viral di media sosial setelah dibagikan pada 11 November 2024.
Terakhir, Ivan Sugianto dikecam berbagai pihak atas tindakan arogannya. Misalnya saja kehidupan pribadi Ivan In X sebagai pengusaha asal Surabaya yang diliput segelintir netizen. Ivan Sugianto menyampaikan permintaan maafnya.
Pria kelahiran Surabaya 15 Agustus 1986 ini akhirnya meminta maaf karena Ivan semakin banyak mendapat kritik di media sosial.
“Saya Ivan Sugianto selaku orang tua EMS, mohon maaf yang sebesar-besarnya, mohon maaf sebesar-besarnya atas perbuatan dan keributan yang terjadi,” tulis akun Instagram @infokomando.official. Kamis Seperti terlihat pada 14 November 2024, kata Ivan. .
“Permintaan maaf ini sudah saya sampaikan kepada SMA Gloria 2 khususnya EN dan orang tuanya, dan saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan kesombongan yang saya lakukan,” lanjutnya.
Setelah videonya viral, Ivan mengaku sempat terdiam beberapa hari untuk merenungi EN.
Menyadari hal tersebut tidak tepat, Ivan Sujianto mengaku akan segera melaporkan hal tersebut ke Polrestabes Surabaya untuk diambil tindakan hukum.
Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya, dan saya berharap seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Surabaya bisa memaafkan saya, kata Ivan.
“Aku minta maaf pada istriku dan anak-anakku, dan aku minta maaf karena telah membuatmu malu,” ia mengakhiri dengan berlinang air mata.