Sandiaga Uno Ajak Dubes Eropa dan Amerika di Pameran AKI Denpasar, Buat Apa?

BALI – Pameran Seni Rupa (AKI) persembahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah tiba di kota Denpasar. Acara ini diselenggarakan di Mall Lantai 21 Denpasar, Bali, pada 15-17 Juni 2024. Sebanyak 39 brand mengikuti Pameran AKI Denpasar, meliputi bidang Crafts, Fashion, Culinary, Games, Music dan Film.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno datang mengunjungi Pameran AKI Denpasar mengundang dua orang Amerika, antara lain Sukmo Harsono (Duta Besar RI untuk Panama, Republik Honduras, Republik Kosta Rika, dan Republik Nikaragua) dan Iwan Bogananta (Duta Besar Amerika untuk Bulgaria, Albania dan Makedonia Utara). Klik untuk selengkapnya, yuk!

Sandiaga mengundang dua perwakilannya untuk memberikan masukan kepada pelaku UMKM mengenai produk yang bisa dijual di Eropa dan Amerika. Menurut Sandiaga, ada tiga hal utama yang dapat diambil dari produk UMKM di AKI, yaitu daur ulang produk UMKM yang tidak kalah dengan produk luar negeri, transformasi pelaku UMKM pada produk ramah lingkungan dan kerja sama untuk meningkatkan kualitas produk. dan daya saing.

“Saya ingin memastikan AKI 2024 menghadirkan UMKM yang siap mendunia. Dan saya berharap permodalannya bisa dimudahkan bagi UMKM,” kata Sandiaga Uno dalam sambutannya yang dilansir hingga Jumat 27 Juni. 2024. 

Dijelaskannya, tujuan utama AKI adalah meningkatkan jangkauan produk UMKM hingga bertaraf internasional, khususnya jumlah pengunjung yang masuk. Sandiaga yakin dengan target belanja Rp1 juta per pengunjung, maka total pendapatannya bisa mencapai Rp5-10 miliar. 

“Semua produknya bagus dan siap dipasarkan internasional, mudah-mudahan bisa memperkuat dunia usaha dan membuka lapangan kerja,” ujarnya.  

Sandiaga bertekad melanjutkan gerakan tersebut agar seluruh UMKM tidak ketinggalan. Pada tahun 2024, terdapat sekitar 7000 UMKM yang terdaftar di AKI dan telah terpilih 400 UMKM untuk berpartisipasi, sehingga total peserta dalam empat tahun menjadi 1.600 UMKM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *