JAKARTA – Aksi anak Pendeta Gilbert, Garren Lumiondong ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia.
Garren mengatakan, uang sumbangan tersebut akan memudahkan jamaah dalam melaksanakan salat. Selain itu, Garren memberi tenggat waktu kepada jemaahnya untuk transfer tersebut, yang menurutnya merupakan wahyu dari Tuhan.
Video pendeta yang meminta transfer uang itu bocor pada Senin, 15 April 2024 di akun @PartaiSocmed X. Video tersebut menggambarkan ritual kebebasan finansial jemaah.
“Ini adalah penyimpangan dari putra Gilbert, Garren Lumoindong. Jemaah diminta bertransaksi dengan Tuhan dan segera diberikan tanggal relokasi. “Jelas akun ini bukan akun Tuhan,” kata pemilik akun pada caption postingannya.
Dalam video tersebut, Garren fokus menginstruksikan pengikutnya untuk melakukan pembayaran. Pengiriman uang harus diselesaikan pada tanggal tertentu.
Sementara itu, Pendeta Gilbert juga menuai kontroversi setelah ia menyebut zakat dalam khotbahnya baru-baru ini. Gara-gara khotbah tersebut, Gilbert pun dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penistaan agama.
Kontroversi tersebut membuat netizen menarik perhatian pada gaya hidup mewah keluarga Pendeta Gilbert. Nah bagi yang penasaran, berikut ini sumber penghasilan Pendeta Gilbert. 1. Pelayanan di gereja
Pendeta Gilbert Lumiondong, juga dikenal sebagai Pendeta, menerima gaji bulanan dari gereja tempatnya bekerja. Pendapatan ini dibagi menjadi dua kategori: tetap dan variabel. Penghasilan rutin bulanan memungkinkan pendeta untuk fokus penuh melayani umat beriman.
Menurut berbagai sumber, pendeta biasanya mendapat penghasilan Rp3 juta per bulan dan diberikan akomodasi. Sementara itu, sumbangan atau sumbangan dari jemaah yang dilayani menghasilkan pendapatan yang tidak tetap. Youtube
Selain dari ibadah, Pendeta Gilbert Lumiondong juga mendapatkan uang dari channel YouTube pribadinya. Berkat akunnya yang dibuat pada 8 Maret 2019, ia berhasil memperoleh lebih dari 1 juta pelanggan.
Apalagi dia telah mengunggah lebih dari 3.200 video. Pendeta ini diyakini memperoleh penghasilan antara $9,9 juta hingga Rp158,8 juta per bulan dari pendapatan iklan YouTube.