Sate Tugu Penceng, Sate Legendaris di Jombang Ini Habiskan 1 Ekor Sapi Per Hari

Titik Kumpul – Bagi pecinta kuliner sejati. Lezatnya daging sapi yang disajikan dengan bumbu khas wajib Anda kunjungi dan cicipi di tempat makan populer di Kabupaten Jombang ini.

Nama tempat makan ini adalah Sate Tugu Pensaeng. Tempat ini terletak di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tepatnya di perempatan Tugu Penseng Menganto.

Dibuka sejak tahun 1980an, restoran ini memiliki sate yang berbeda dengan sate lainnya. Sate sapi di sini terbuat dari daging yang begitu empuk dan menggugah selera sehingga semua orang bisa menikmatinya.

Tak heran jika banyak orang yang mengantri untuk makan di kedai Sate Tugu Pensaeng. Selain enak, harga seporsi sate di tempat ini juga ramah kantong.  

Jam buka Sate Tugu Pensaeng adalah mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Namun, mungkin akan segera tutup jika persediaan satenya habis. 

Manajer SAT Tugu Penseng, Firnanda Setiawati (24 tahun) mengatakan, omset penjualan harian SAT bisa mencapai Rp 30 juta.

“Kami konsumsinya setara dengan 5.000 porsi atau 1 ekor sapi sehari,” kata Fernanda, Sabtu, 8 Juni 2024.

Lebih lanjut dia mengatakan, dari segi harga, harga per saham Sate sangat ramah kantong, yaitu Rp. 17.000 lagi dan nikmati sate dan sambal gulai sapi, ujarnya. 

Fernanda mengatakan, “Rp 17 ribu per porsi sudah termasuk nasi dan sambal serta 4 tusuk sate, sate hanya Rp 27 ribu per porsi, bisa minta isian, daging atau campur.” 

Diakuinya, gerakan ini dimulai pada tahun 1980-an. Saat itu kakek dan neneknya bersama-sama mendirikan Sattaya Food Shop. 

“Sekarang kita generasi kedua, pertama nenek saya, lalu ibu saya,” ujarnya.

Ditegaskannya pula, nama Tugu Penseng diambil dari sebuah tugu yang berada di persimpangan jalan Desa Menganto. Tugu peringatan itu terletak di dekat mal.

“Dulu namanya Warung Sate dan kebetulan warung ini letaknya di sebelah Tugu Penseng lalu berganti nama,” ujarnya.

Seekor sapi dapat mengambil makanan sehari dari toko pakan ternak ini. Dan kalau kita hitung berdasarkan jumlah sahamnya maka kita bisa memberikan 500 sampai 600 saham per harinya.

Katanya, “Kalau kita hitung sahamnya bisa lebih dari 500 dan kalau hari Sabtu dan Minggu bisa lebih dari 600. Kalaupun ada pesanan, tidak demikian.”

Situasi ini memungkinkannya memperoleh keuntungan senilai crore rupee setiap harinya. 

“Kalau omzet hariannya sekitar Rp 30 juta per hari,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *