Titik Kumpul Techno – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) secara bertahap memindahkan program aksesibilitas Internet ke layanan satelit Indonesia-1 (SATRIA-1) atau dikenal dengan BAKTI AKSI.
Migrasi ini dilakukan agar penyediaan infrastruktur digital menjadi lebih efektif
Troy Harianto, Direktur Eksekutif Sumber Daya dan Tata Usaha BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengakui akses internet menggunakan teknologi satelit Ku-band yang menggunakan paket sewa.
“Sewanya mahal. Saat ini kita punya satelit Ka-band (SATRIA-1) yang berkapasitas besar ya, makanya kita beralih ke Ka-band,” ujarnya. , 21 Juni 2024
Terry kemudian menjelaskan BAKTI AKSI hadir untuk mengakses informasi di daerah rawan, terdepan dan terpencil (3T) dengan menggunakan berbagai teknologi mulai dari kabel fiber optik, akses nirkabel microwave link hingga satelit Ku-band.
Namun skema yang digunakan BAKTI AKSI untuk menyediakan akses internet melalui satelit Ku-band adalah skema sewa yang mahal.
Oleh karena itu, setelah hadirnya SATRIA-1 yang berkapasitas besar 150 Gbps dan dikelola langsung oleh BAKTI Kemenkominfo tanpa biaya tambahan, akhirnya diputuskan untuk mengalihkan akses Internet dari BAKTI AKSI untuk dialihkan. sistem pasokan. Infrastruktur digital bisa menjadi lebih efisien
Hingga 31 Mei 2024, BAKTI AKSI hadir di 18.697 lokasi di wilayah 3T dan perbatasan. Yang dialihkan ke layanan SATRIA-1 pada tahun 2024 akan beroperasi di 4.063 lokasi.
SATRIA-1 diluncurkan pada 18 Juni 2023, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). ) Teknologi ka-band pertama di Indonesia
SATRIA-1 telah mulai beroperasi dan akan memberikan pelayanan kepada 37.000 fasilitas umum meliputi fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, kantor pemerintahan, dan kantor keamanan di wilayah perbatasan.