Titik Kumpul – Pemerintah akan segera memberlakukan pembatasan subsidi bahan bakar seperti Pertalite dan solar. Mengingat penggunaannya yang belum tepat sasaran dinilai membebani negara.
Selain pembatasan tersebut, pemerintah dikabarkan akan mengeluarkan bahan bakar baru melalui Pertamina yang lebih ramah lingkungan dibandingkan Pertalite, namun dengan harga lebih murah dibandingkan Pertamax RON 92 saat ini.
Kepala Kantor Komunikasi, Pelayanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono mengatakan, kualitas udara saat ini sangat buruk, salah satu penyebabnya karena bahan bakar yang digunakan tinggi. sulfur.
Oleh karena itu, untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor, telah disiapkan material baru dengan kandungan sulfur lebih rendah dan akan diumumkan bersamaan dengan pembatasan yang diharapkan.
“Iya, sudah ada jalan menuju ke sana.” Paket nanti (pembatasan Pertalite dan BBM baru) kata Agus kepada pers, dikutip Senin 7 Oktober 2024.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah mengetahui bahan bakar baru tersebut, namun sayangnya belum bisa memberikan informasi mengenai jenis atau namanya.
“Saya melihat saya akan mengambilnya, saya hampir berhasil, tetapi saya masih belum berani membukanya. Teknologi bukanlah solusinya. Yang penting adalah mengambil langkah pertama untuk mengurangi pencemaran lingkungan.”
Bahan bakar baru dengan kandungan sulfur lebih rendah dikatakan dapat mengurangi emisi dan memperbaiki lingkungan. Hasilnya, udara yang Anda hirup menjadi lebih bersih dan mengurangi penyakit pernafasan. “Karena sulfurnya murah, ada kewajiban untuk diturunkan. Jadi mulai sekarang rata-rata 60, mungkin bisa lebih rendah dari 100. Dan saya kira ini juga akan mengurangi dukungan di BPJS yang sekarang mereka datangi. diberikan Rp 30 triliun,” ujarnya.
Salah satu yang paling ampuh untuk kebutuhan bahan bakar baru adalah Pertamax Green 92 yang memiliki nilai oktan lebih tinggi atau setara dengan Pertamax biasa, bedanya bahan bakar tersebut mengandung campuran sari tebu hijau 95.
Melalui situs resmi MyPertamina dijelaskan, calon bahan bakar baru tersebut merupakan senyawa yang terdiri dari Pertalite yang dicampur dengan etanol 7%, artinya lebih tinggi 2% dibandingkan Pertamax Green 95 yang dijual saat ini. Pertamax Green 95 pertama kali dijual pada 24 Juli 2023 seharga Rp 13.500 per liter, masuk Agustus seharga Rp 15.000 per liter dan Oktober naik menjadi Rp 16.000 per liter, kemudian pada tahun 2024 turun menjadi Rp 13.900 per liter dan kini Rp 13.650 per liter. Jika dilihat dari harganya, berarti dengan selisih 3 oktan lebih rendah, diperkirakan Pertamina Pertamax green 92 akan dijual sekitar Rp 12 ribu.