Titik Kumpul, Jakarta – Citra Carlo Saba akan selalu terpatri di hati pecinta musik tanah air, khususnya penggemar Kahitna. Khusus bagi anggota Kahitna Group, Carlo Saba mungkin tidak akan pernah terlupakan karena ia telah menjadi rekan kerja, sahabat bahkan anggota keluarga.
Saat mereka mempersiapkan konser “Two Years to 40” mendatang, ketidakhadiran Carlo Saba sangat dirasakan oleh para anggota Kahitna.
Apalagi, konser ini merupakan yang pertama digelar tanpa Carlo Saba yang meninggal pada tahun 2023. Mari terus menelusuri seluruh artikel.
Penyanyi lainnya, Mario Ginanjar, merindukan Carlo Saba yang biasanya perfeksionis dalam berpenampilan.
Almarhum diduga menonton rekaman pertunjukan berulang kali selama latihan untuk memastikan tidak ada kesalahan atau kekurangan.
“Yang paling kita rindukan adalah kesibukan Mascaro. Beliau perfeksionis. Nggak mungkin salah setiap nonton gladi bersihnya.” Ginanjar.
Di sisi lain, Hedi Yunus juga menyinggung tingkah menyebalkan Carlo Saba yang jelas senang jika mereka bertengkar.
Namun mengingat semua kekurangan Carlo Saba, Kawhitner seharusnya bisa lebih baik lagi, melihat semua kesalahan yang dilakukannya.
Hediyunus percaya, setiap kali punya sahabat, kamu harus bisa menerima kelebihan dan kekurangannya.
Termasuk sosok Carlo Saba, mereka pernah berselisih paham soal perilaku panggung dan penulisan lagu, namun ketidakhadirannya kini mencolok.
Mario pernah bilang kalau kita dikelilingi teman atau sahabat, terimalah kekurangannya. Kita juga manusia dan kita semua punya kekurangan. Kalau kalah, maka Tuhan yang benar dan ya, kita harus bisa Menerima semua orang sebagai teman kita, karena kalau gagal, kita kehilangan segalanya,” jelas Hedi Yunus.
Carlo Saba dikenal anggota Kahitna sebagai teman dan sosok keluarga yang baik hati. Ia juga sangat peduli terhadap sesama warga Kahitna dan tak segan-segan menunjukkan kepeduliannya.
Sepeninggal Carlo Saba, anggota Kahitna mengalami banyak perubahan, termasuk bagian nyanyian sopran yang biasanya diperuntukkan bagi almarhum.
“Yang kurang dari penampilan itu adalah power dan nada tinggi Carlo. Saya dan Mario tidak bisa menandinginya. Suara Carlo tinggi dan tulus,” kata Hedi Yunus.