Sedot Lemak Berujung Maut, Begini Penjelasan Dokter Bedah Plastik

Jakarta, Titik Kumpul – Selebritis berusia 30 tahun Ella Nanda Sari Hasibuan dikabarkan meninggal dunia usai menjalani sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ di Beji, Depok, Jawa Barat.

Menurut akun media sosial @temanpolisi, Ella Nanda Sari Hasibuan mengunjungi Klinik Kosmetik WSJ pada Senin, 22 Juli 2024 untuk sedot lemak ketiak.

Prosedurnya dilakukan antara pukul 12 hingga 1 siang, namun sekitar pukul 14.00, salah satu teman Ella mendapat telepon dari RS Margonda bahwa Ella telah meninggal dunia.

Pihak rumah sakit kemudian menghubungi keluarga Ella untuk mengembalikan jenazah ke Pangkalan Brandan, namun belum diketahui penyebab kematiannya.

Keponakan Ella, Okta Leah Boru Hasibuan, menyatakan penolakannya dan menuding klinik kecantikan WSJ tidak jujur. Dia melihat kematian saudara perempuannya sebagai tindakan jahat dan menuntut agar mereka dirawat kembali di rumah sakit. Risiko Sedot Lemak Yang Harus Anda Ketahui

Sedot lemak adalah prosedur pembedahan yang dirancang untuk menghilangkan kelebihan lemak dari berbagai bagian tubuh. Strategi ini bukanlah solusi terhadap obesitas dan tidak dapat menggantikan pola makan sehat dan olahraga.

Ucapan manusia, Dr. Ahli bedah plastik Los Angeles Michael K. Obeng menjelaskan bahwa sedot lemak memiliki risiko tertentu, antara lain infeksi, jaringan parut, kerusakan saraf, seroma (pengumpulan cairan), hematoma (pengumpulan darah), serta nyeri dan ketidaknyamanan kronis. . tempat kami bekerja.

Dan Dr. Obeng mengatakan, ada risiko komplikasi serangan jantung terkait anestesi umum. Ia menjelaskan pentingnya pemeriksaan lengkap sebelum operasi termasuk hitung metabolik dan darah lengkap, EKG untuk mendeteksi kemungkinan kelainan jantung, serta profil koagulasi penting yang menjadi pilihan dokter yang bijaksana.

Selain itu, Dr. Obeng mengingatkan pasien untuk melakukan uji tuntas sendiri dengan memastikan ahli bedah tersebut memiliki sertifikasi dewan.

Obeng juga mengingatkan semua pasien, terutama mereka yang bepergian ke negara lain untuk menjalani operasi berbiaya rendah, untuk mendapatkan sertifikasi dokter pilihan mereka dari American Board of Plastic Surgery.

Kami juga menyarankan agar pasien memeriksakan diri ke dokter di fasilitas tempat mereka melakukan operasi. Kehadiran dokter yang tidak memiliki izin atau kurang terlatih berpotensi menimbulkan risiko fatal.

Meninggalnya Ella Nanda Sari Hasibuan menjadi pengingat untuk waspada dan berhati-hati dalam memilih tempat atau penyedia layanan kesehatan, khususnya operasi plastik yang berisiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *