Segera Rampung, Pemugaran Candi Koto Mahligai Konsisten Tetap Jaga Kelestarian Alam

Jambi, VIVA – Pemugaran Candi Koto Mahligai yang terletak di Situs Warisan Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi ditargetkan selesai pada September 2024.

Proses pemugaran candi yang dimulai pada Maret 2024 telah mencapai kemajuan 79%. Mari kita gulir terus ke semua artikel di bawah ini.

“Kami melakukan pemugaran berdasarkan volume harian sebesar 79 persen dan akan selesai pada bulan September,” kata koordinator pemugaran Candi Koto Mahligai Kurnia Prastovo Adi dalam jumpa pers di lokasi, Selasa 30 Juli 2024.

Pantauan VIVA, pemugaran beberapa bangunan penting di Candi Koto Maligai seperti: Bagian utama, mandapa (tempat upacara) dan area sekitarnya memasuki tahap akhir.  

Menariknya, selama proses rekonstruksi Candi Koto Mahligai, struktur candi akan tetap dipertahankan.

Salah satunya adalah tetap fokus pada ekosistem alam yang memiliki deretan pepohonan yang dibiarkan terus tumbuh hingga menutupi sebagian candi.

“Jadi sifat ekosistem Pura Koto Maligai bersifat parsial, artinya kita memulihkan bagian mana saja yang bisa dipulihkan dan mempunyai nilai penting. Tapi kalau ada pohon, bisa kita gabungkan, entah berdampingan atau sejenisnya, ada pohon besar, tidak kita restorasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Menggabungkan perlindungan warisan budaya dengan pelestarian ekosistem. Kalau pohonnya agak lepas, bisa kita pasang kembali di sana, termasuk pagar dan bagian atas strukturnya dan bisa dipertahankan, makanya kita gabungkan,” lanjutnya.

Selain itu, yang menarik dari proses rekonstruksi Candi Koto Mahligai ini masih menggunakan batu bata asli dari reruntuhan yang ditemukan pada penggalian tahun 2022. Batu bata tersebut kemudian dikelompokkan dan digunakan berdasarkan data yang ada.

“Reruntuhannya kita manfaatkan untuk membangun kembali, jadi kita tidak beli batu bata baru, kita pakai batu bata yang sudah ada, kita perbaiki, kita restorasi, informasinya sampah, saat itu kita tentukan batu batanya dari kelompok mana. dikirim kembali ke pagar, jadi tidak dipakai di sini (di mana pun),” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *