Jakarta – Markas Besar Angkatan Katak (Kopaska) pertama kali didirikan pada tahun 1962, ketika Markas Besar Angkatan Laut (AL) Republik Indonesia merekrut sejumlah besar personel Korps Pelatihan Angkatan Laut dengan pangkat mulai dari bintara hingga perwira kelas satu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, pada Selasa 21 Februari 2024, jumlah personel yang dikumpulkan saat itu sebanyak 17 orang dengan pangkat Kopral hingga Kapten.
Setelah itu, Anda harus menjalani tes, termasuk tes menyelam yang berlangsung beberapa menit. Dari hasil seleksi diketahui hanya 12 orang yang dinyatakan lolos.
Pada awal Februari 1962, ke-12 prajurit terpilih tersebut memulai latihan fisik dan menjalani latihan khusus Kopaska.
Saat itu, pelatihan dilakukan oleh perwira senior TNI Angkatan Laut yang pernah mendapat pelatihan khusus di Amerika Serikat: Mayor O.P. Koesno, Mayor Ulip Santoso, dan Mayor Emil Joseph.
Pelatihan dimulai dengan penyelaman ringan menggunakan peralatan selam khusus (scuba), dan meliputi penggunaan bahan peledak bawah air, renang jarak jauh siang dan malam, teknik sabotase, tembakan, dan taktik prosedur melarikan diri.
Awalnya, pendidikan khusus sebenarnya membentuk kelompok kepemimpinan, kata salah satu sumber. Pelatihan kelompok ini dilaksanakan di Hotel Thamrin Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat itu tempat dan fasilitasnya sangat mewah, namun aparat TNI AL punya tujuan dan alasan khusus. Ini tentang menjaga kerahasiaan dan identitas tentara.
Untuk pendidikan dan pelatihan bawah air diarahkan menggunakan kolam renang Gelora Senayan. Saat itu, kolam tersebut belum sepenuhnya selesai dibangun atau sedang dibangun.
Bertepatan dengan pelatihan calon instruktur Kopaska pada tanggal 31 Maret 1962, terjadi inspeksi mendadak oleh Menteri Angkatan Laut RI, Laksamana Madya R.E. Marta Dinata berangkat ke lapangan latihan.
Banyak yang mengira kunjungan itu hanya sekedar pemeriksaan rutin. Tetapi….
Saat itu, tak ada yang menyangka Laksamana Martadinata akan segera menggelar upacara sederhana untuk mengawali berdirinya Markas Korps Katak atau yang kini biasa disebut Kopaska.
Para prajurit yang berlatih, semuanya bertelanjang kaki dan hanya mengenakan celana pendek dan kaus oblong, segera berbaris rapi untuk melakukan upacara pendirian Kopaska.
Alasan penunjukan Kopaska secara tiba-tiba adalah karena prajurit Baret Merah segera ditugaskan dalam misi militer Operasi Trikora (1962-1964) untuk membebaskan Irian Barat, dan ternyata operasi tersebut kemudian berhasil.