JAKARTA, Titik Kumpul – Organisasi Pramuka Indonesia (Praja Muda Karna) merayakan hari lahirnya setiap tanggal 14 Agustus. Tahun ini merupakan tahun ke-63 Hari Pramuka.
Perihal Gerakan Pramuka Nasional Triwulanan, Senin 12 Agustus 2024 Organisasi Pramuka Siang awalnya ada di Hindia Belanda, pertama kali ada di Batavia pada tahun 1912.
Namun organisasi Kepanduan masih merupakan “cabang” dari Organisasi Podvendor Belanda (NPO), yang kemudian berganti nama menjadi Podvendors Pribumi Belanda Vereeniging (NIPV) pada tahun 1914. Anggotanya saat itu semuanya orang Belanda.
Memasuki tahun 1916, Mangkangara VIII membentuk organisasi kepanduan bernama Javaansche Padvinders Organisatie. Di sini, semua anggotanya adalah warga lokal.
Setelah itu, organisasi kepanduan bertunas bagai benih di tengah hujan di Indonesia. Ada yang berdasarkan kebangsaan, agama, dan sebagainya.
Atas hal tersebut, Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hemingko Buono IX mengusulkan gagasan untuk menyatukan seluruh organisasi kepanduan yang ada dalam satu wadah.
Soekarno kemudian mengumpulkan tokoh-tokoh dan pimpinan dari berbagai organisasi kepanduan yang ada. Selain itu, banyak peristiwa yang mengawali terbentuknya gerakan Pramuka.
Pada tanggal 9 Maret 1961, nama Pramuka resmi diresmikan. Kemudian pada tanggal 20 Mei 1961 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Selain itu, pada tanggal 20 Juli 1961, seluruh organisasi kepanduan mengumumkan akan bergabung dalam organisasi gerakan Pramuka. Hari ini dikenal dengan Hari Sumpah Pramuka.
Puncaknya pada tanggal 14 Agustus 1961, gerakan Pramuka dipublikasikan secara luas melalui upacara di Istana Negara.
Dalam upacara tersebut, ada momen dimana Sukarno menyerahkan panji Gerakan Pramuka kepada Sultan Hemingko Buono IX selaku ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Sejak saat itu, Hari Pramuka dikenang dan diperingati pada tanggal 14 Agustus setiap tahunnya.
