VIVA – Pemain Timnas Indonesia rupanya belum dinaturalisasi akhir-akhir ini. Kebijakan ini berlaku sejak tahun 2000.
Berdasarkan sumber yang dihimpun DailySports, kebijakan normalisasi sudah diterapkan PSSI sejak tahun 1950. Sedangkan Arnold van der Veen merupakan pemain natural pertama timnas Indonesia.
Dia adalah seorang penjaga gawang. Ia pertama kali membela Timnas Indonesia pada 27 Juli 1952. Saat itu, Timnas Garuda mempercayainya saat menghadapi Nan Hua, tim asal Hong Kong.
Pada tahun 2000-an, program normalisasi kembali dipimpin oleh PSSI di era Noordin Halid. Presiden PSSI saat itu, Halid, berencana mendatangkan sejumlah pemain Brasil untuk mengikuti seleksi timnas Indonesia pada 2006.
Sontak, banyak kalangan yang memprotes rencana tersebut. Selain itu, para pemain juga mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap rencana tersebut. Saat itu, pelatih timnas Indonesia pun protes.
Rencana tersebut batal setelah pelatih timnas 2004/07, Peter With, dipecat jelang Piala Asia 2007.
Pembicaraan normalisasi di timnas Indonesia meredup pasca kegagalan Piala Asia 2011.
Menurut Khalid, pasukan Dolo kurang semangat juang saat kalah 1-2 di Oman pada 6 Januari 2010. Halid sempat kembali membahas normalisasi pemain untuk mendongkrak prestasi timnas Indonesia.
Pembicaraan tentang naturalisasi dipicu oleh beberapa pertandingan amal. Pemain asal Belanda Indonesia yang diminta ikut adalah Irfan Bachdim, Rafael Maitimo dan lainnya.
Nama Christian Gonzales mungkin menjadi pemain naturalisasi paling populer pada masanya. Dia menandai era normalisasi di negara tersebut.
El Loco Gonzales tampil cukup bagus. Hingga tahun 2024, belum ada yang bisa melampaui namanya sebagai pemain naturalisasi paling produktif. Dia mencetak total 13 gol dalam 32 pertandingan yang diikutinya.
Christian Gonzales menerima kewarganegaraan Indonesia pada usia 34 tahun. El Loco menerimanya pada 3 November 2010 setelah 7 tahun bermain di Liga Indonesia.
Demikian sejarah program naturalisasi timnas Indonesia dari Harian Olahraga. Saya harap ini bermanfaat!
