Sekarang Dipuji karena Sikapnya ke Syifa Hadju, El Rumi Ungkap Ada Titik Terendah dalam Hidupnya

Jakarta, VIVA – Nama El Rumi ramai diperbincangkan publik sejak hubungannya dengan Syifa Hadju terungkap. Adik laki-laki Al Ghazali itu secara terbuka mengungkap hubungannya dengan Syifa Hadju melalui foto bersama yang diposting di akun pribadinya.

El Rumi pun dihujani pujian karena perilakunya yang baik dan menghormati Syifa Hadju. Meski kini diketahui, hubungan El Rumi dan Syifa Hadju di PDKT rupanya dimulai sekitar sebulan lalu. Gulung lagi, oke?

Sesuai dengan pemikiran El Rumi yang disegani sebagai orang yang penyayang dan baik hati terhadap kekasihnya, ia mengetahui bahwa kedua saudara laki-laki kita memiliki kehidupan yang paling rendah dalam hubungannya dengan keluarga. Diakui El Rumi, masa perceraian orangtuanya menjadi masa yang paling membuatnya kecewa.

“Mungkin yang terendah ketika orang tua saya pergi, sangat rendah,” kata El Rumi merujuk pada video @lambegosiip, Jumat 2 Agustus 2024.

Diakui El Rumi, saat mengetahui orang tuanya bercerai dan Ahmad Dhani menikah dengan sahabat Maia Estianty, ia tak kuasa berhenti menonton berita di TV. Sadar keluarganya jadi perbincangan publik, El Rumi pun sedih.

“Sedih sekali, setiap buka berita tentang Maia, buka berita tentang Ahmad Dhani, Mulan, kok bisa beritanya seburuk ini,” ucapnya.

Maia Estianty dan Ahmad Dhani bercerai pada 2008. Saat itu, El Rumi masih berusia 9 tahun sehingga ia belum bisa memahami apa yang menimpa keluarganya.

Ketika beranjak dewasa, El Rumi sudah bisa menerima apa yang telah Tuhan putuskan untuk dirinya dan orang tuanya.

“Sejak saya dewasa, saya yakin itu sudah takdir Tuhan,” kata El Rumi.

Menanggapi ucapan El Rumi, netizen pun sempat memujinya sebagai anak yang baik karena mampu menerima keluarga baru Ahmad Dhani dan Maia Estianty sekaligus. Warganet yakin El Rumi akan mendapat pelajaran penting dari pengalaman orang tuanya yang bisa ia bagikan kepada pasangannya di masa depan.

“Bagusnya mereka mau bersama Mulan dan Dhani dan selalu menghormati mereka sebagai orang tua.

Yang lain berkata, “Tolong jangan ikuti darah ayahmu,” anak-anak dari keluarga yang berantakan adalah anak-anak yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *