Titik Kumpul – Program sekolah damai yang digagas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berfokus pada pengembangan kesadaran kebangsaan dan nilai-nilai peka dalam kurikulum pendidikan di berbagai jenjang pendidikan.
Langkah tersebut dinilai sebagai strategi penting untuk mencegah radikalisasi sejak dini dengan menanamkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi yang kuat di kalangan generasi muda Indonesia.
Dr Andik Matulessy, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan anggota ahli BNPT, mengatakan program tersebut harus diperluas ke berbagai jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas. Menurut Andick, penting untuk menciptakan ruang pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif saja, namun juga soft skill seperti empati dan menghargai perbedaan.
“Tidak cukup hanya mengajarkan toleransi di jenjang pendidikan tinggi. Sekolah damai harus dilaksanakan mulai dari tingkat minimal, bahkan dari taman kanak-kanak,” ujarnya baru-baru ini di podcast Kafe Toleransi BNPT.
Ia menegaskan, sekolah harus menjadi tempat penanaman nilai-nilai keberagaman sejak dini, agar anak memiliki kesadaran sosial yang kuat, tidak hanya sekedar akademis.
Selain pihak sekolah, Andik juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam memantau tumbuh kembang anak. Menurutnya, kedekatan emosional dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak merupakan hal mendasar untuk mencegah anak terpengaruh ekstremisme dari lingkungan luar.
“Ketika orang tua mengabaikan atau membiarkan anak mereka terpapar media sosial tanpa pengawasan, mereka membuka peluang bagi anak untuk mencari interaksi dari sumber yang belum tentu asli,” ujarnya.
Program Sekolah Damai BNPT sejalan dengan visi lembaga untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dimana generasi penerus bangsa dibekali ketahanan ideologi dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
Program Sekolah Damai dirancang untuk melibatkan seluruh elemen lingkungan pendidikan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf sekolah. Melalui kegiatan budaya, pelatihan dan kampanye penyadaran, program ini bertujuan untuk menciptakan budaya sekolah yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keberagaman dan perdamaian.