Selain Belum Uji KIR, Sasis Bus Maut yang Kecelakaan di Subang Sudah Berusia 18 Tahun

Jakarta, 13 Mei 2024 – Banyak fakta baru terungkap soal bus wisata yang membawa siswa SMK Lingga Kencana, Depok dan kecelakaan di Ciater, Subang. Bus tersebut cukup tua dan berusia 18 tahun.

VIVA Otomotif melakukan penggeledahan bus bernomor polisi AD 7524 OG di aplikasi MitraDarat Kementerian Perhubungan pada Senin, 13 Mei 2024. Terakhir, bus ini menjalani uji berkala pada 6 Mei 2024 Juni 2023 dengan nomor SRUT 551.

Kini negara tersebut telah habis masa berlakunya pada 6 Desember 2023 dan lokasi uji coba Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri. Pemilik bus wisata ini adalah PT Jaya Guna Hage.

Bus tersebut disebut-sebut menggunakan sasis merek Hino tipe AK1JRKA yang sudah tidak diproduksi lagi. Chassis ini diproduksi tahun 2006, kalau dilihat dari Type Test Registration Certificate atau SRUT berarti sudah berumur 18 tahun.

Jika dilihat detailnya, Hino AK1JRKA dibekali mesin berkode J08C-F (Euro 1), berkapasitas 7.961 cc, 6 silinder segaris. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 210 PS pada 2.900 rpm dan torsi maksimal 554 Nm pada 1.500 rpm.

Diketahui, bus wisata yang membawa rombongan wisata siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Depok, SMK Lingga Kencana Depok, terguling di jalan menurun di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Saat bus terguling, penumpangnya terjatuh dan tergeletak di jalan. Puluhan pelajar mengalami luka-luka, dan kecelakaan ini merenggut nyawa 11 orang.

Sementara itu, Sadira, pengemudi bus, mengatakan penyebab bus mengalami kecelakaan karena rem blong. Yang mana, ia kehilangan kendali atas bus dan tidak bisa mengerem karena kehabisan udara.

“Karena remnya lepas, kehabisan udara, jadi tidak bisa melaju, susah, bahkan masuk gigi rendah pun tidak bisa,” ujarnya saat diwawancarai tvOne di Breaking News, Minggu 12 Mei. 2024 di pagi hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *