Titik Kumpul – Fabio Quartararo ingin hengkang dari Yamaha meski mendapat bayaran mahal, karena motor Yamaha YZR-M1 tidak berubah dan kalah bersaing dengan merek lain.
Menurunnya performa Fabio Quartararo bersama pabrikan berlogo pengeringan itu terjadi dalam dua tahun terakhir, setelah mampu meraih posisi kedua pada musim 2022, belum juga Quartararo benar-benar menjadi juara.
Begitu pula di MotoGP 2024, dalam 13 seri, pebalap asal Prancis itu hanya mencetak 61 poin sambil menghuni peringkat 14 klasemen, dan belum pernah naik podium.
Di MotoGP Qatar saat perebutan sang raja dimulai, Quartararo hanya menempati posisi ke-11, Portugal ke-7, Amerika ke-12, Spanyol ke-15, lalu saat berlaga di sana di tanah air ia terjatuh dan gagal. Kemudian di MotoGP Catalunya, pebalap 25 tahun itu menduduki peringkat ke-9, lalu di Sirkuit Mugello peringkat ke-18. Sementara di TT Assen Belanda naik ke peringkat ke-12, lalu di Jerman dan Inggris peringkat ke-11.
Ia kembali masuk ke MotoGP Austria dan terjatuh di peringkat 18, di Aragon ia terjatuh atau tidak finis, namun saat berlaga di GP San Marino ia berusaha menunjukkan tajinya dan finis di peringkat 7.
“Saya siap meninggalkan merek ini, padahal ini tim impian saya. Saya merasa siap untuk meninggalkannya,” ujarnya dalam wawancara di kanal YouTube, dikutip Crash.net, Rabu 18 September 2024.
Namun karena merek tangki airnya perlu diganti, modalnya cukup besar untuk bisa kembali bersaing di bidang royal racing. Itu yang membuat Quartaro maju, selain uang.
Makanya saya putuskan bertahan di Yamaha, melihat pertemuan dengan orang-orang dari merek lain mengerjakan proyek yang sangat besar. Makanya saya putuskan memperbarui kontrak dengan Yamaha untuk dua tahun ke depan, ujarnya.
Salah satu bocorannya, Yamaha siap mengganti mesin segaris 4 silinder yang sudah ada di YZR-M1 menjadi konfigurasi V4 seperti yang digunakan di Ducati Desmosedici dan beberapa motor MotoGP.
Fabio Quartararo saat ini menjadi pebalap MotoGP dengan bayaran tertinggi. 12 juta Euro per musim atau setara 220 miliar dollar pada tahun kompetisi petarung Monster Energy Yamaha. Angka tersebut menjadikan Fabio Quartaro sebagai pebalap MotoGP dengan bayaran tertinggi, sehingga tak heran jika ia dianggap sebagai rentenir, dan gajinya yang tinggi menjadikannya demikian.