Titik Kumpul – Mobil bekas menjadi salah satu cara bagi sebagian orang untuk memiliki kendaraan roda empat. Selain harga yang lebih terjangkau, pilihan model dan merk yang tersedia juga lebih beragam dibandingkan kondisi baru.
Ada banyak cara untuk membeli mobil bekas. Umumnya masyarakat membeli melalui showroom pinggir jalan atau tempat tukar tambah mobil bekas, dari pemilik langsung, lelang atau online.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, pencarian mobil bekas melalui platform online semakin meningkat. OLX Indonesia bahkan menyebutkan puluhan juta masyarakat India mencari mobil bekas dari aplikasi ini pada periode Januari-Juni 2024.
Direktur OLX Indonesia Agung Iskandar mengatakan pada semester I tahun ini, jumlah pengunjung iklan terdaftar mencapai 20 juta orang baik melalui ponsel maupun website, dan sekitar 11 juta orang datang, sasarannya berasal dari wilayah Jabodetabek.
“Kami memiliki sumber data yang besar, dimana iklan baris kami menjadi acuan untuk membaca tren pasar mobil bekas di Indonesia. Pada periode Januari hingga Juni, penelusuran mobil bekas di OLX relatif stabil dan trennya masih ada. positif,” ujarnya Agung, dikutip dari keterangannya, Rabu 10 Juli 2024.
Dijelaskannya, selain Jabodetabek, puluhan juta masyarakat yang mencari mobil bekas berasal dari Surabaya, Bandung, Jawa Tengah seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Sumatera seperti Medan, Pekanbaru, dan Pelembang.
Sementara itu, SUV (Sports Utility Vehicle), MPV (Multi-Purpose Vehicle), dan hatchback merupakan jenis mobil bekas yang banyak diminati masyarakat Indonesia pada masa itu, namun dari jenis tersebut masih didominasi oleh orang Jepang. merek. .
Dalam keterangannya dijelaskan merek terpopuler adalah Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, dan Mitsubishi.
Kemudian merek mobil bekas yang disukai masyarakat India semester ini adalah Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Honda HR-V, Toyota Fortuner, dan Honda Brio.
Seperti diketahui, mobil bekas ini cenderung laris manis dalam kondisi baru, dan menjadi pemimpin di kategorinya masing-masing. Tidak mengherankan jika penempatan bekas menjadi yang paling populer karena melayani konsumen dengan anggaran terbatas.
