Cirebon, Titik Kumpul – Sebuah video viral di TikTok memperlihatkan perbincangan antara Yun, seorang perawat kupu-kupu, dan pemilik Rumah Berburu Nusantara.
Dalam video tersebut, Yuni menuntut gajinya setelah seminggu bekerja sebagai penata rias hantu di sebuah rumah. Namun, pemilik rumah hantu tersebut menanggapinya dengan terkejut.
“Tolong aku, Tuan,” kata Yundi pada tuannya. Namun pemilik rumah hantu tersebut berkata, “Satu minggu saja, apakah kamu mau dibayar?” menjawab.
Peristiwa itu terjadi tak lama setelah video Yuni viral di media. Menanggapi kejadian tersebut, pemilik Nusantara Hunting Lodge akhirnya angkat bicara. Dia mengungkapkan bahwa dia mencoba menghubungi Yunei setelah tidak mendengar kabar darinya selama 10 hari.
Menurut pemiliknya, Yuni berkali-kali mengatakan tak mau bekerja sebagai artis hantu karena dilarang suaminya.
Dalam keterangan yang diposting di akun TikTok @rumahhantunusantara pada 10 Oktober 2024, sang pemilik juga menjelaskan bahwa perusahaannya mengalami kerugian besar akibat kepergian Yunei yang tiba-tiba.
“Karena kejadian ini, pemerintah sangat menderita. “Ini pengalaman dari sisi korporasi,” tulisnya.
Majikan juga menegaskan, sesuai kontrak kerja, gaji Yuni akan dibayarkan setelah satu bulan bekerja. Yuni hanya bekerja seminggu sekali, sering terlambat, dan majikan tidak mau membayar.
Namun, karena tekanan yang kian memuncak di media sosial, sang bos akhirnya mengaku telah membayar Yuni untuk satu minggu kerja.
“Kami membayar gajinya,” katanya di kolom opini.
Situasi ini menjadi pembelajaran bagi kedua belah pihak tentang pentingnya komunikasi dan kejelasan kontrak kerja.