Sering Dibilang Bapak-Bapak Main Fun Football, Thom Haye Bongkar Alasan Pakai Sepatu HItam

Jakarta – Pemain timnas Indonesia, Thom Haye buka suara usai kerap disamakan dengan pria yang bermain sepak bola karena sepatunya. Ia pun membeberkan alasan kenapa ia suka memakai sepatu hitam di lapangan.

Gelandang SC Heerenveen itu mengaku kurang senang dengan warna cerah tersebut. Pasalnya, menurutnya gaya sepatu dengan warna dasar hitam sangat bagus. 

“Aku membawa sepatu bola, warna hitam tentunya, mau lihat?” “Inilah yang mencetak gol ke gawang Filipina,” ungkap Thom Haye dalam wawancara dengan akun TikTok @azimeen, dikutip Selasa, 18 Juni 2024.

“Jujur yang aku kurang suka itu warnanya yang cerah. Jadi kalau sepatunya putih, atau sepatunya putih atau hitam semua, aku lebih suka yang itu. Ya, gaya dasar yang bagus,” lanjutnya kemudian.

Seperti diketahui, Thom merupakan salah satu pemain termahal di timnas Indonesia saat ini. Ia dikenal memiliki kualitas akurasi tendangan yang matang. Tak sedikit luka bakarnya yang berbuah gol.

Hal itu tak lepas dari pengalamannya bermain di kasta teratas Liga Belanda, Eredivisie, bersama Heerenveen. Ia bergabung dengan Pride of Friesland Trots van het berjuluk Noorden-Heerenveen – sejak Januari 2022.

Ia sebelumnya bermain untuk NAC Breda pada tahun 2020. Di Heerenveen, Thom menjadi andalan. Ia tampil sebanyak 86 kali dan sukses menyumbangkan tujuh gol serta 13 assist.

Di timnas Indonesia, Thom juga tampil gemilang. Ia menjadi salah satu pemain yang turut berkontribusi dalam kemenangan tim Merah Putih pada laga penentu babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Filipina.

Thom membuat penonton terkesan dengan tendangan jarak jauhnya. Ia bahkan membuka keunggulan timnas Indonesia pada laga tersebut. Namun, busana Thom sangat sederhana.

Berbeda dengan pemain top lainnya, pemain berusia 29 tahun ini dinilai punya sepatu bagus. Thom sama saja memakai sepatu hitam dengan kaos kaki pendek seperti pria yang sedang bermain sepak bola lucu di Indonesia. Pandangan itulah yang lebih disukai sebagian besar masyarakat Indonesia dibandingkan stereotip Thom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *