Sering Digunakan untuk Sehari-hari, Produk Plastik Rupanya Temui Hambatan

JAKARTA, Titik Kumpul – Produk plastik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Karena kepraktisan, daya tahan, dan biayanya yang relatif murah, plastik digunakan di berbagai bidang, mulai dari kemasan makanan hingga peralatan medis.​

Masalah kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan plastik juga berdampak pada industri plastik di Indonesia. Gulir lebih jauh.

Saat ini, industri plastik dalam negeri menghadapi tekanan yang cukup besar akibat meningkatnya impor produk plastik, terutama dari negara-negara ASEAN dan Tiongkok. Produk plastik impor tersebut seringkali memiliki harga yang murah sehingga meningkatkan persaingan di pasar dalam negeri dan mengancam kelangsungan industri plastik dalam negeri.

Namun, jika kita melihat permasalahan ini dari sudut pandang kesehatan, tantangan yang dihadapi industri plastik di Indonesia dapat menjadi peluang untuk melakukan perubahan positif. Meningkatnya jumlah produk plastik impor, yang seringkali tidak memiliki standar kesehatan yang ketat seperti di negara asalnya, meningkatkan risiko kesehatan bagi konsumen Indonesia. Oleh karena itu, industri plastik dalam negeri dapat memanfaatkan hal ini dengan meningkatkan standar kualitas dan keamanan produknya sehingga dapat menjadi keunggulan kompetitif di pasar.

Dalam konteks kebijakan, penilaian terhadap perlindungan industri hulu plastik yang disampaikan oleh Forum Lintas Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (FLAIPHI) juga relevan untuk mengatasi permasalahan kesehatan akibat produk plastik. Sebagaimana disebutkan di atas, FLAIPHI mengusulkan untuk mengganti kebijakan proteksi bea masuk dengan insentif pajak dan bentuk insentif lain yang dapat mendorong pengembangan industri plastik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“Jika dampaknya dirasa tidak signifikan, maka penerapan Larta (larta dan pembatasan) dengan syarat yang lebih ketat harus ditinjau ulang. Tujuannya untuk meningkatkan peluang bagi industri hilir plastik dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas produksinya tentunya memberikan dampak positif bagi industri hulu yang memproduksi BBP,” kata juru bicara FLAIPHI Henry Chevalier.

Kebijakan yang mendukung pengembangan industri plastik yang lebih mudah beradaptasi, ramah lingkungan, dan aman bagi kesehatan tidak hanya akan membuat Indonesia lebih kompetitif di pasar global, namun juga melindungi kesehatan masyarakat. Industri plastik yang lebih maju dapat berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk plastik yang lebih aman dan ramah lingkungan, sehingga pada akhirnya mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *