JAKARTA – Gadis dari keluarga miskin bernama Desi Setiasari menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia pada tahun 2020.
Namanya santer kala itu karena lolos seleksi menjadi prajurit Korps Tentara Wanita (COAD).
Desi yang saat itu menjabat sebagai Sersan Dua (Cerda) menceritakan dengan bangga perjalanan sulit yang dialaminya.
Desi berjuang lebih keras untuk menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia karena dia sadar dan tahu betul bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga kaya yang mampu mengenyam pendidikan tinggi.
Belum lagi pendidikan, pemenuhan kebutuhan sehari-hari masih terbatas. Ayahnya hanya seorang tukang ojek dengan penghasilan tidak stabil.
Yang lebih menyedihkan lagi, dalam situasi seperti ini, masih ada orang yang meremehkan Dessie hingga mengejeknya saat ia masuk sebagai Quad.
Dengan pola pikir yang kuat, Desi terus melangkah maju meski terus-menerus mendapat hinaan. Bahkan, ia tak membalasnya dengan amarah sama sekali, melainkan terus tersenyum seraya berdoa agar niatnya menjadi prajurit TNI dikabulkan oleh Tuhan.
“Saya senyum-senyum saja ke mereka karena saya bisa. Anak-anak tukang ojek juga bisa jadi tentara,” kata Desi dalam YouTube TNI AD, dilihat Kamis, 4 April 2024.
Tak hanya Desi, orang tuanya juga disebut mendapat perlakuan serupa dari warga sekitar. Ibu Desi, Ati Kusmiati mengatakan, ada masyarakat yang menilai Desi tidak lolos dan menjadi prajurit TNI Angkatan Darat. Sebab kata orang, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk bisa lolos dalam babak seleksi.
Parahnya, ketika Desi lulus dan diterima menjadi anggota TNI AD, masyarakat setempat menuduhnya melakukan suap agar bisa lolos proses seleksi.