Sering Ditinggalkan, Ternyata Salat Sunnah Ini Lebih Baik Dibanding Tarawih

JAKARTA – Kurator Pondok Pesantren Al Bahaja, Yahya Zainul Ma’rif atau biasa disapa Boya Yahya mengatakan, salat sunnah lebih utama dibandingkan salat tarawiyah yakni salat wanita.

“Sholat Sunnah Badiya Asha lebih besar pahalanya dibandingkan salat Tarawih,” kata Boya, seperti terlihat di media sosial yang diposting pada Minggu, 17 Maret 2024.

Anehnya, banyak yang meninggalkan wanita di Adiya lalu melakukan tarviya yang salah, lanjut Boya Yahya.

Boya Yahya menilai banyak yang meninggalkan perempuan di lapangan dan langsung mengabulkan doa-doa sindiran karena keterbatasan ilmunya.

“Ya, mungkin dia tidak mengerti.” Mungkin ustaz (di daerah) kurang ngerti ilmunya,” imbuhnya.

“Jadi setelah Asha saya langsung tarawiyah. Meski pahala Asha B’diya termasuk Ravativ, tapi tidak bisa diatasi dengan shalat Tarawiyah. Karena Tarawiyah di bawah fidya Isya,” ujarnya.

Menurutnya, jika bukan pengetahuan umum, maka tugas ulama atau tokoh agama yang merujuknya.

Selain itu, Boya Yahya juga akan sangat menyayangkan jika ada masjid yang langsung mengadakan salat setelah salat berjamaah dan meninggalkan salat magrib.

“Kalau ilmu itu tidak digunakan dalam ibadah, mau kasih perhatian, tapi pahalanya kurang. Kalau mereka paham bertakwa, saya lebih suka amukan perempuan,” ujarnya.

FYI, Sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang dilakukan khususnya di bulan Ramadhan. Waktu salat ini adalah setelah salat wanita dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.

Dalam sebuah kisah terkenal, Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah Saw melaksanakan shalat tariyah berjamaah sebanyak tiga waktu.

Malam pertama nabi taruyah mengadakan salat, beberapa orang berbagi. Kemudian pada malam kedua hadir beberapa sahabat, dan pada malam ketiga ada salat Tarawih yang dilaksanakan Rasulullah di jamaah terakhir.

Oleh karena itu, pada malam keempat Rasulullah ingin salat Tarawih di rumah. Ia khawatir jika di jamaah yang semakin banyak, salat ijazah menjadi salat wajib.

“Pada malam keempat masyarakat berkumpul, namun ia melihat Rasulullah tidak keluar rumah. Namun pada pagi harinya Rasulullah berkata, “Saya melihat apa yang kamu lakukan. Saya tidak memiliki usia yang menghalangi saya untuk pergi menemui Anda; namun aku khawatir shalat (Tarwiah) itu tidak wajib,’” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i, Malik dan Ahmad).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *