Serukan All Eyes on Rafah, Denny Sumargo Kutuk Kegilaan Pemerintah Israel

Titik Kumpul Showbiz – Serangan yang dilancarkan Israel di kawasan Rafah menjadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia karena dinilai sangat brutal dan menewaskan puluhan orang. Seruan Semua Mata Tertuju Rafah pun sempat menjadi trending di media sosial yang menjadi wujud perhatian netizen di berbagai belahan dunia atas kasus pembantaian ini.

Denny Sumargo salah satunya yang menyuarakan kebebasan dan keadilan bagi Palestina. Mantan pebasket nasional itu mengunggah foto semua mata tertuju pada Rafah yang menyerukan agar para pengikutnya fokus dan memperhatikan Palestina. Scroll terus ya?

Denny Sumargo menyampaikan keprihatinannya terhadap warga Palestina yang mengungsi di Rafah namun kembali diserang Israel. Denny Sumargo juga meminta pemerintah di seluruh dunia untuk segera mengatasi masalah ini.

“Semua pemerintahan di dunia, masyarakat Rafah tidak punya tempat yang aman untuk dituju! Sulit membayangkan hal yang lebih buruk dari apa yang dialami rakyat Palestina dalam empat bulan terakhir,” tulis Denny Sumargo di Instagram, mengutip Kmais May. 30 Agustus 2024.

Sebagai publik figur dengan lebih dari empat juta pengikut di media sosial, dukungan Danny Sumargo tentu berdampak besar. Untuk itu, ia meminta agar serangan Israel dihentikan agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan setiap harinya.

“Ini bukan perang, ini tragedi, berapa banyak lagi anak yang harus mati? Berapa banyak lagi orang yang harus kehilangan rumah dan keluarganya? BERHENTI!!!”, tegasnya.

Denny Sumargo nampaknya sangat marah atas serangan berulang-ulang Israel di Jalur Gaza. Melalui unggahan tersebut, Denny Sumargo ingin menyampaikan pendapatnya dengan harapan pemerintah mau mendengarkan.

“Saya memposting ini bukan untuk menghormati Anda, ini untuk mengungkapkan pendapat saya tentang kegilaan pemerintah Israel,” tutupnya.

Sebagai informasi, pada 27 Mei 2024, terjadi ledakan bom di kawasan pengungsi Rafah. Akibatnya masyarakat keluar dari sana untuk mencari tempat aman. Informasi ini berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas. Diketahui, kota Rafah berpenduduk 1,5 juta jiwa sebelum Israel melancarkan operasi militer pada awal Mei lalu. Hal ini menggarisbawahi besarnya dampak serangan Zionis. Masyarakat Gaza semakin takut akan kematian yang mengancam mereka akibat tragedi ini. Kini proses evakuasi warga Rafah masih berlangsung, lebih dari 100.000 orang telah meninggalkan kota tersebut sejak 6 Mei.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *