Setelah Viral Ibu Utty, Terungkap Survey Mengerikan Soal Konsumsi Susu Kental Manis

Titik Kumpul Lifestyle – Baru-baru ini Ny. Utty berada di bawah pengawasan TikTok. Wanita ini kerap membagikan menu sarapan putrinya. Menariknya, ibu Utty memutuskan untuk memberikan putrinya sarapan berupa sereal dan gula sebelum berangkat sekolah.

Salah satu menu yang disajikan adalah tiga potong roti dengan topping susu kental manis. Sebaliknya, ia tak segan-segan menambahkan susu kental manis atas permintaan putrinya. Ibu Utty tak segan-segan memberikan susu manis sebagai topping rotinya karena begitu anaknya senang makan, dia akan memberinya menu.

Tak berhenti sampai disitu, ibu juga membuatkan susu kental manis dengan banyak gula untuk diminum bersama rotinya.  Konten tersebut menjadi viral dan membuat beberapa orang geleng-geleng kepala. Banyak di antara mereka yang mengecam tindakan ibu Utty tersebut.

Maraknya kabar susu kental manis dijadikan minuman menarik perhatian Dewan Kesehatan PP Aisyiyah. Baru-baru ini, timnya melakukan penelitian terhadap konsumsi susu kental manis di kalangan masyarakat.  

Berdasarkan kajian Yayasan Cendekiawan Abhipraya Insan Indonesia (YAICI) di Kota Bekasi menunjukkan bahwa konsumsi susu kental manis oleh ibu hamil berbahaya yaitu 70 persen. Gambaran ini menunjukkan banyak orang yang tidak setuju jika susu kental manis bukanlah susu. 

“Mereka (warga Kota Bekasi), berpendidikan bagus, tapi belum tahu kalau susu manis itu bukan susu. Jadi ini yang menjadi masalah bagi kami,” kata Perwakilan PP Kesehatan Aisyiyah, Diah. Lestari Budiart dalam pidatonya. 

Diah mengungkapkan, melalui penelitian ini, ia berharap juga dapat membantu PP Aisyiyah dan YAICI melihat realita minum susu yang tidak dipasteurisasi di Bekasi saat ini. Dengan begitu, edukasi masyarakat akan efektif dan konsumsi susu kental manis akan berkurang. 

Harapannya, konsumsi minuman ringan manis akan terus menurun, kata Diah.

Tak hanya di Bekasi, penelitian bersama Universitas Muhammadiyah Jakarta, ‘Universitas Aisyiyah Yogyakarta,’ Dewan Kesehatan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, dan Yayasan Intelektual Abhipraya Insan Indonesia (YAICI) menemukan masih banyak orang tua yang memberikan susu manis. seperti minum susu untuk anak dan pengganti ASI untuk anak kurang dari 1 tahun, yang bermula dari masyarakat yang belum menyadari manfaat produk susu kental manis.

Kajian bertajuk “Konsumsi Kental Manis pada Masyarakat Marginal dan Dampaknya terhadap Status Kesehatan Balita” ini dilakukan di tiga wilayah yaitu Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta. Pengumpulan data berlangsung pada bulan Mei hingga Juni 2023 dan melibatkan 3.000 responden.

Berdasarkan survei yang dilakukan, sekitar 11,4 persen anak di Banten, 8,4 persen di DKI Jakarta, dan 5,3 persen di DI Yogyakarta mengonsumsi susu kental manis. Tak hanya itu, 78,3% responden di Banten, 88,1% di DKI, dan 95,2% di DI Yogyakarta memberikan anaknya satu sachet susu kental manis per hari.

Alasan utama pemberian susu kental manis pada anak diduga karena sikap masyarakat di tiga daerah tersebut yang masih memandang susu kental manis sebagai susu. Sekitar 38% orang tua di Banten, 36,4% di DKI Jakarta, dan 22,3% di DI Yogyakarta menganggap susu kental manis adalah susu. Kesalahpahaman ini tercipta terutama karena informasi dari media sosial. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *