Grup K-Pop asal Korea Selatan Seventeen dan AESPA berani menggunakan teknologi AI dalam video musik dan teaser terbarunya.
Tonggak sejarah ini memicu perdebatan menarik tentang peran AI dalam seni dan masa depan kreativitas manusia.
Seventeen yang dikenal dengan produksi musiknya yang canggih dan koreografinya yang presisi, dengan cepat bereksperimen dengan kecerdasan buatan dalam video musik sang maestro, album terbaru mereka ’17 telah hadir.
Video teaser tersebut menampilkan adegan pertarungan antara tujuh belas manusia dan robot yang melambangkan pertarungan antara seni dan teknologi.
Woozi, produser utama Seventeen, menjelaskan motivasinya menggunakan AI.
“Daripada mengeluh dengan kemajuan teknologi, saya rasa kita harus beradaptasi,” ujarnya, dilansir Kbizum, 20 Mei.
“Kami terus memikirkan manfaat menjaga identitas unik kami dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat,” ujarnya.
Sementara itu, girl grup Aespa yang terkenal dengan konsep futuristiknya tampil kelam dalam video musik “Supernova” dari album debut mereka Armageddon.
Video tersebut menampilkan wajah statis dan mulut yang bergerak secara tidak wajar, menciptakan efek yang canggung dan menantang batas-batas AI.
Nesning, salah satu anggota AESPA, berbagi pemikirannya tentang kejadian tersebut.
“Itu membuat saya berpikir dalam-dalam, melihatnya, saya merasakan kompleksitas kecerdasan buatan, tidak bisa meniru kehangatan atau kata-kata manusia,” ujarnya saat review album.
Meskipun beberapa orang khawatir bahwa AI akan menggantikan kreativitas manusia, pionir seperti Seventeen dan Aespa menunjukkan bahwa AI dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan keuntungan.
Teknologi ini memungkinkan seniman untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan mendorong batas-batas ekspresi artistik.
Mave, idola virtual yang menggunakan teknologi AI, menunjukkan potensi AI untuk menciptakan ekspresi yang berbeda-beda. Faktanya, Louie, seorang manusia virtual yang dihasilkan oleh AI, telah membuktikan bahwa teknologi ini dapat meningkatkan kualitas seni secara signifikan.
Penggunaan AI oleh Seventeen dan Espa mewakili era baru dalam industri hiburan, di mana teknologi dan kreativitas manusia menyatu untuk menciptakan pengalaman yang inovatif dan mendalam.
Alih-alih menciptakan ancaman, AI membuka peluang baru bagi seniman untuk mengeksplorasi batasan mereka dan menciptakan karya seni yang orisinal dan bermakna.