Jakarta, Titik Kumpul – Kreator konten Shinji Fiorla akhirnya menjalani operasi bariatrik pamungkas, prosedur Single Duodenal-Ileal Bypass with Sleeve Gastric Resection (SADI-S) untuk mengatasi obesitas morbid yang dialaminya. Berat badan Shinji sudah mencapai lebih dari 100 kg, sehingga dia memenuhi kriteria untuk operasi ini. Dalam podcast bersama Denny Sumargo di channel YouTube Denny Sumargo CURHAT BANG pada Senin, 4 November 2024, Cindy berbagi cerita tentang keputusan penting tersebut dan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari.
“Nah, saya SADI-S atau yang disebut bariatrik di level tertinggi,” kata Shinji yang berhasil turun dari 148kg menjadi 79kg.
Operasi SADI-S ini dikhususkan bagi mereka yang memiliki berat badan lebih dari 100 kg. Prosedur ini merupakan pilihan baru untuk operasi penggantian duodenum dan diklaim dapat membantu pasien obesitas mengatur berat badannya dengan lebih efektif. Dengan prosedur ini, pasien dapat menurunkan berat badannya secara signifikan dan, yang terpenting, mencegah penambahan berat badan.
“Nanti kalau sudah mencapai (berat badan) ideal, lemaknya akan terkikis sehingga berat badan tidak bertambah lagi,” jelas Cindy.
Dalam prosedur ini, lambung dan usus pasien dipotong sehingga hanya menyisakan 15 persen bagian lambung. Setelah operasi, kapasitas lambung berkurang secara signifikan, sehingga pasien tidak dapat makan dalam jumlah besar.
Shinji sendiri mengalami perubahan besar dalam kebiasaan makannya. Ia memang perlu membatasi porsinya dan menghindari makanan berlemak. Jika ia mengonsumsi makanan berlebih atau makanan yang tidak sesuai, maka secara alami tubuhnya akan menolaknya dan makanan tersebut bisa keluar kembali.
“Pola makan saya sudah benar-benar berubah sekarang, saya tidak boleh berlebihan dan harus menghindari makanan berlemak,” jelas Shinji.
Shinji bahkan menceritakan pengalamannya saat mencoba makan chenkol goreng. “Meski saya hanya makan setengahnya, tetap saja keluar karena minyaknya,” ujarnya sambil tertawa.
Di balik kesuksesan penurunan berat badannya, Shinji mengaku terkadang merasa iri saat melihat orang lain bisa makan sepuasnya. “Saya iri pada mereka yang bisa makan banyak, dan saya hanya bisa melihatnya saja,” tutupnya.