JAKARTA, Titik Kumpul – (QUE) Infeksi saluran kemih (ISK) tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan anak-anak, bahkan anak-anak.
Menurut Dr. Anna Zarlina, anggota Satker Koordinasi Nefrologi IDAI (UKK), prevalensi infeksi saluran kemih pada anak hingga 2 tahun cukup tinggi mencapai 3-5%.
Prevalensi pada anak-anak biasanya kurang dari 2 tahun, diperkirakan 3-5% kemungkinan tertular IMS, tulisnya pada Selasa, 6 Agustus 2024 di Media Online “Infeksi Saluran Kemih pada Anak” dalam pengarahannya. untuk
Anak perempuan memiliki uretra yang lebih kecil dibandingkan anak laki-laki. Hal ini memudahkan bakteri mencapai kandung kemih.
“Anak perempuan berisiko lebih tinggi terkena IMS karena uretra mereka lebih kecil,” katanya.
Menurutnya, infeksi saluran kemih pada anak disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran kemih sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.
Gejala infeksi saluran kemih pada anak bisa berbeda-beda tergantung usia. Bayi di bawah usia 3 bulan mungkin menunjukkan tanda-tanda demam, lemas, dan kehilangan nafsu makan.
Sedangkan bayi di atas 3 bulan biasanya mengalami demam, muntah-muntah, kehilangan nafsu makan atau bahkan tampak pucat dan sulit menambah berat badan.
Gejala pada anak kecil adalah kulit kuning pucat, berat badan bertambah, nyeri saat buang air kecil, atau ada darah pada urin atau biasa kita sebut hematuria, jelasnya.
Pada anak yang lebih besar, gejala umum infeksi saluran kemih adalah demam, nyeri saat buang air kecil, dan muntah.
Oleh karena itu, pengobatan infeksi saluran kemih pada anak sangatlah penting. Infeksi saluran kemih yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi serius, salah satunya adalah jaringan parut pada ginjal.