Titik Kumpul – Israel telah menyiapkan rencana serangan balik terhadap Iran. Aksi pasukan Zionis diperkirakan terjadi menjelang pemilihan umum presiden AS pada 5 November 2024.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sangat menyadari risiko yang akan terjadi jika militer Israel melancarkan serangan terhadap rezim Syiah pimpinan Ayatollah Khamenei.
Selain itu, agresi akan terjadi menjelang pemilu Amerika Serikat (AS), yang akan mempengaruhi dan mempunyai konsekuensi terhadap pengambilan keputusan politik.
Namun, Netanyahu menegaskan bahwa pemilu Amerika tidak akan mempengaruhi waktu serangan tersebut.
“Kami mendengarkan pendapat pemerintah AS, tapi kami akan mengambil keputusan akhir berdasarkan kepentingan nasional Israel,” kata Netanyahu, menurut Titik Kumpul Military di Haaretz.
Netanyahu telah berulang kali menegaskan bahwa Iran akan menerima tanggapan keras atas serangan yang dilancarkannya di wilayah Israel pada 14 April dan 1 Oktober 2024.
Dalam serangan berikutnya, Netanyahu berjanji hanya akan menyerang fasilitas dan infrastruktur militer Iran. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga tidak akan menyerang kilang minyak atau fasilitas nuklir Iran.
Namun, pemerintah AS berulang kali menentang niat Israel untuk menyerang Iran. Sebab, AS khawatir hal ini akan menambah konflik bersenjata di Timur Tengah dan meluas.
Selain itu, serangan terhadap fasilitas minyak Iran dapat menyebabkan harga gas AS melonjak menjelang Hari Pemilu. Hal ini berpotensi merugikan Kamala Harris yang mencalonkan diri sebagai kandidat di pemilu AS.
Pekan ini, Amerika mengirimkan senjata canggih ke Israel berupa baterai rudal antipesawat. Amerika juga telah mengerahkan pasukan tambahan ke wilayah tersebut, meskipun ada peringatan dari Iran.