BOGOR, Titik Kumpul – Prajurit wanita Tentara Nasional Indonesia memainkan peran penting dalam misi luar negeri mereka bersama pasukan penjaga perdamaian PBB. Setiap tahunnya, Markas Besar Angkatan Darat Indonesia mengirimkan prajurit wanita di bawah naungan PBB untuk melakukan perjalanan ke beberapa negara bersama prajurit dari negara sahabat lainnya guna melaksanakan tugas penjaga perdamaian dunia.
Dalam rangka memperkuat peran penting prajurit wanita di militer Indonesia, Pusat Misi Penjaga Perdamaian Militer Indonesia (PMPP) menyelenggarakan acara TA Female Peacekeeper Training (WPT). Acara tahun 2024 ini akan berlangsung selama 9 hari, tanggal 4 hingga 13 Desember 2024, dengan total peserta Wan TNI sebanyak 130 orang yang terdiri dari 16 perwira dan 114 bintara, di Markas PMPP TNI di Sentul, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sejalan dengan semangat kesetaraan gender yang dipromosikan oleh PBB di setiap ruang misi, di semua sektor dan di semua tingkatan, semakin banyak perempuan yang berpartisipasi dalam misi PBB sebagai penjaga perdamaian.
Kehadiran perempuan sebagai penjaga perdamaian memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan misi tersebut. Peran perempuan dalam konstruksi sosial dan aspek psikososial memberi mereka pengaruh unik dalam pelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugas kemanusiaan pada umumnya, dan tugas-tugas pemeliharaan perdamaian pada khususnya.
Mayjen Tawfik Budi Santoso, Panglima Partai Rakyat Indonesia Indonesia, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingat kembali dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan tempur para wanita penjaga perdamaian yang sebelumnya telah mengenyam pendidikan dasar militer.
Selain pengetahuan dasar kemiliteran atau “green equipment”, lanjut Panglima TNI, pasukan penjaga perdamaian perempuan juga dikenalkan dengan “blue equipment” atau pengetahuan dasar untuk menjalankan tugas misi militer di PBB, guna membangun dan memperkaya dirinya kekuatan.
Mayjen TNI Tawfiq Budi Santoso menegaskan, “Tekankan seluruh materi yang diberikan oleh instruktur dan pelatih sebagai aturan pelaksanaan di wilayah misi dan jangan ragu untuk menambah dan mengembangkan ide-ide untuk mendukung keberhasilan kinerja Anda sebagai seorang perempuan. tanggung jawab penjaga perdamaian.