Jakarta, Titik Kumpul – Tetangga Baim Wong baru-baru ini mengungkap sifat asli Paula Verhoeven yang menjadi sorotan publik usai perceraian pasangan selebriti tersebut menjadi perhatian.
Dalam wawancara tersebut, para tetangga yang sudah lama tinggal di sekitar tempat tinggal tersebut menceritakan pengalaman komunikasinya dengan Baim dan Paula serta mengungkapkan kesannya terhadap kehidupan sehari-hari di sekitar. Gulir ke bawah untuk melihat artikel selengkapnya.
Tetangga tersebut mengungkapkan, dirinya sudah tinggal di kawasan tersebut sejak tahun 2000, sedangkan Baim baru membeli rumah di sana pada tahun 2008. Menurutnya, Baim Wong merupakan sosok yang ramah dan kerap berinteraksi dengan tetangga dan warga sekitar. Ia mengatakan, Baim menyambut baik bahkan tak jarang membantu para pedagang daerah.
Iya, ini (orang) kenalan baik, kata tetangga Baim, Selasa, 15 Oktober 2024, dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.real.
Namun, sang tetangga punya pendapat berbeda soal Paula Verhoeven. Menurutnya, Paula cenderung pendiam dan jarang menyapa warga sekitar. Bahkan ia mengungkapkan, Paula kerap tak membalas salamnya.
“Tapi Paula agak tertutup,” katanya.
“Tidak pernah (menyapa), kadang ‘Selamat pagi Bu’ tidak dibalas,” imbuhnya.
Namun, ia menegaskan, Baim sangat dermawan dan tidak pelit sama sekali. Ia bercerita, Baim pernah memberikan uang tunai Rp 1 juta kepada pedagang pisang tanpa melibatkan kamera dan sidik jari.
“Enggak, nggak, nggak (pelit), penjual pisang dapat Rp 1 juta tanpa kamera,” ucapnya lagi.
Tetangga itu juga membantah tudingan media yang sering menyebut Baim sedang bad mood. Katanya, Baim sopan dan ramah terhadap tetangganya.
“(Secara temperamen) tidak, dia yang paling sopan,” tegasnya.
Pernyataan tetangganya ini memicu beragam tanggapan dari warganet. Beberapa orang berkomentar tentang bagaimana penilaian orang luar seringkali hanya didasarkan pada apa yang terlihat dari luar.
“Terkadang seorang suami bisa bersikap baik, dia bisa bermurah hati kepada semua orang. Namun istri dan anak-anaknya pelit. Ada banyak orang seperti itu”.
“Sepertinya yang dimaksud dengan manfaat adalah SIAPA YANG MEMBERI UANG. Makna bangganya: TIDAK ADA UANG YANG DIBERIKAN.
“Hanya perempuan yang memahami baik buruknya diri laki-laki, hanya pihak luar yang menilai. Tidak ada diskusi.”