Titik Kumpul – Di tengah hujan deras yang mengguyur tanah Tarumanagara tanpa henti sejak pagi, puluhan prajurit TNI berseragam lengkap didampingi istri prajurit menyusuri jalanan Karawang, Jawa Barat.
Mata tajam para prajurit itu menatap ke pinggir jalan seolah mencari sesuatu. Di trotoar tepat di bawah pohon albicia, seorang tentara tiba-tiba menghampiri seorang wanita tua.
Kemudian prajurit TNI itu menyapa wanita tersebut dengan ramah. Tanyakan tentang kesehatan dan situasi ekonomi mereka. Beberapa saat kemudian, tim medis mendekat.
Alat pengukur tekanan darah kemudian ditempelkan di lengan wanita lansia tersebut, dan tim medis kemudian memeriksa tubuh wanita tersebut dengan stetoskop. Setelah itu, istri para prajurit menyerahkan bungkusan makanan siap saji dan air mineral kepada wanita tua itu.
Peristiwa mengharukan terjadi ketika wanita tua itu tersenyum gembira dan penuh syukur, air mata pun berjatuhan.
Lantas dari mana asal prajurit TNI dan istri serta siapakah perempuan tua tersebut?
Prajurit TNI tersebut anggota Yonif 305/Tenkorak, Kostrad, TNI Angkatan Darat, dan istri prajurit anggota KCC Persit Cabang 305 KCC.
Berdasarkan rilis resmi informasi Pasukan Tengkorak yang diterima Titik Kumpul Army, apa yang dilakukan Ksatria dan Pahlawan Pasukan Tengkorak tersebut merupakan bagian dari program sosial kemanusiaan bernama Jumat Berkah yang digagas oleh Komandan Batalyon Infanteri 305/Tengkorak, Letkol. Kolonel Inf Ardiansiah alias Raja Aybon Kogila.
Jadi, setiap hari Jumat para ksatria dan pahlawan Pasukan Tengkorak meninggalkan markas untuk membagikan bantuan berupa makanan siap saji kepada masyarakat kurang mampu di sekitar markas Karawang.
Bukan hanya masyarakat miskin yang bekerja di jalanan saja yang menjadi sasaran bantuan pangan. Namun pasukan kerangka juga bergerak masuk dan keluar desa untuk mendistribusikan makanan langsung kepada warga miskin. Selain memberikan bantuan pangan, Tengkorak Tentara juga memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat.
Tujuan Pasukan Tengkorak menyelenggarakan Jumat Berkah juga tidak boleh ambisius. Sekadar bergaul dengan masyarakat dan tentunya memudahkan kehidupan masyarakat.
Lantas dari mana pihak tengkorak mendapatkan dana untuk menjalankan program berkah Jumat?
“Setiap bulan kami dengan sukarela menyisihkan gaji yang kami terima untuk kegiatan sosial. Setiap prajurit mengalokasikan lima ribu hingga sepuluh ribu. Dari dana yang terkumpul, kami mengumpulkan lima puluh hingga seratus bal beras setiap minggunya,” kata Raja Aybon Kogagila.
Menurut lulusan Akademi Militer tahun 2004 itu, sebenarnya bukan kali pertama Satuan Tengkorak menggelar program berkah Jumat. Program ini berjalan sejak Pasukan Tengkorak melakukan operasi gugus tugas keliling di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Jumat Agung tidak hanya terjadi di luar kantor pusat. Tapi di dalam kastil. Di kantor pusat, bingkisan diberikan kepada anak-anak setelah shalat Jumat dan kebaktian Kamis di Kalvari (Rumah Ibadah Kristen). “Jadi bisa keluar, bisa juga masuk,” kata Raja Aybon Kogagila.
Saat pelaksanaan program pemberkatan pada hari Jumat, tidak semua prajurit dan ibu-ibu Persia langsung datang. Namun bergantian antar perusahaan setiap minggunya. Dimulai dengan Kompi Senapan A, Kompi Senapan B, Kompi Senapan C, Kompi Komando dan Kompi Pendukung.
Baca: Pengendara nekat lewat pos TNI tanpa helm terungkap jadi penjual pil setan usai ditangkap PM