VIVA – Sore itu prajurit TNI dari Satgas Keamanan RI-RDTL, Yonif 742/Satya Veera Yoda Sektor Timur dikejutkan dengan kedatangan warga di Pos TNI Mahen.
Dengan wajah cemas dan tegang, sesampainya di Pos Mahen, seorang warga bernama Antonios Saran langsung menceritakan kejadian tak terduga yang dialaminya kepada putranya di kawasan gurun pasir perbatasan RI dengan RDTL, Baudaok. Desa, Kecamatan Lesotho, Kabupaten Belu.
Ia melaporkan kepada prajurit TNI dari Satgas UNIF 742/SWY bahwa putranya menghilang secara misterius di hutan dan meminta bantuan prajurit TNI untuk membantunya mencari di hutan.
Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan Komando Daerah Militer (Kudam) Udiana, dilansir VIVA Militer, pada Rabu 3 April 2024, saat menerima laporan tersebut, Ksatria Gunung Trisula Rinjani TNI langsung merespon cepat.
Komandan Pos Mahan Letkol Inf Husnol Rozmi membentuk tim pencarian, delapan prajurit siap melakukan operasi pencarian dan penyelamatan anak Antonios Saran.
Bersenjata lengkap dan membawa bendera Sang Saka merah putih, prajurit Satgas UNIF 742/SWY bergerak memasuki hutan. Semak-semak tersapu, sungai-sungai besar di perbatasan kedua negara tersapu secara detail.
Akhirnya perjuangan prajurit NT membuahkan hasil, anak yang dicarinya ditemukan di dalam hutan. Saat ditemukan, anak tersebut berada di seberang sungai yang masuk ke wilayah RDTL.
“Bocah tersebut berada di seberang sungai di wilayah Timor Timur dan tampak bingung mencari jalan pulang,” kata Lettu Husnol Rozmi.
Anak laki-laki itu terlihat ketakutan dan bingung sendiri. Namun, mereka baik-baik saja. Proses evakuasi pun dilakukan, prajurit TNA menyusuri aliran sungai untuk berjuang melewati arus yang kuat hingga mencapai seberang.
Antonios Saran sangat senang bisa bertemu kembali dengan putranya. Para prajurit TNI kemudian membawa mereka kembali ke kediamannya di Desa Bauduk.
Baca: Jenderal Terbaik Kodam Merdeka, Mantan Panglima Ahli TNI Meninggal Dunia
