JAKARTA, Titik Kumpul – Dinar Candy diumumkan sebagai lulusan Sarjana Manajemen dari STIE IBMT, Surabaya. Ia diwisuda pada Minggu, 1 September 2024.
Dinard Candy yang naik ke panggung untuk menerima ijazahnya tampil anggun dalam balutan gaun berwarna merah yang menjadi warna simbolis dari perguruan tinggi yang ia ikuti.
Dinar Candy kini menyandang gelar Sarjana Manajemen dan Al Dinar Miswari, S.M.
Hal inilah yang menjadi alasan Dinard Candy sering bolak-balik ke Surabaya, bukan untuk ke tempat hiburan malam, melainkan untuk mengurus studinya.
Namun saat tampil di acara televisi nasional Pagi Pagi Ambyar, Dinar Candy tampak bingung atau kesulitan saat ditanya judul makalah yang ditulisnya.
“Apa topik makalah kemarin?” tanya Rian Ibram dalam video yang diunggah ke akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Kamis malam, 12 September 2024.
Dinard mencoba menjelaskan, isi tesisnya fokus pada peningkatan jumlah pelanggan di sebuah klub malam di Kelapa Gading. Namun, untuk mencapai titik itu, sepertinya dia perlu mengingat dengan keras.
“Ah, Dinard ambil. Dinard nggak aaa, begitulah namanya, dan dia bikin klub di Kelapa Gading, dan aku tulis untuk skripsi,” kata Dinard Candi.
“Jadi (judul makalahnya) aaa, ini yang namanya ‘kualitas penjualan konsumen’, eh, setiap toko semakin banyak penjualan konsumennya,” lanjutnya.
Rian Ibrahim kemudian bertanya kepada Dinar Candy berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan skripsinya. Penyanyi berusia 31 tahun itu kemudian menjawab bahwa ia hanya membutuhkan waktu satu bulan untuk menyelesaikan skripsinya.
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis makalah Dinar Candy?” Ryan bertanya lagi.
“Satu bulan.” Dinar Candy merespons dengan cepat, yang membuat tuan rumah terkejut.
Sikap gugup Dinarkandi pun langsung menjadi sorotan netizen di media sosial. Banyak pihak yang menduga makalah tersebut ditulis oleh orang lain yakni seorang joki.
“Lelucon yang bagus dengan makalah ini,” kata salah satu dari mereka.
“Saya baru saja lulus dan bahkan tidak dapat mengingat judul bukunya.”
“Satu bulan? Adakah di sini yang bisa menulis, membimbing, merevisi dan merevisi makalah dalam sebulan?”
