Soal Isu Fatherless! Ustaz Bendri Jaisyurrahman Ungkap Tidak Ada Ayah yang Baik, Kenapa?

VIVA Parenting – Belakangan ini isu anak yatim atau tidak adanya campur tangan ayah tengah menjadi ranah publik. Menariknya, Indonesia sendiri menempati peringkat ketiga dunia sebagai negara tanpa ayah. 

Ustaz Bendri Jaisurrahman angkat bicara soal yatim piatu. Menurutnya, banyak anak di Indonesia yang merasa ayahnya hanya ada secara fisik, namun tidak secara mental. Scroll untuk selengkapnya, kemari!

“Kalau saya ngomong dari hati ke hati, semua jawabannya sama, mereka punya bapak, tapi yatim piatu. Artinya bapaknya ada secara lahiriah, tapi tidak ada batinnya,” ucapnya dikutip dari YouTube Nikita Wiley. . tayang pada hari Selasa. 28 Mei 2024.

Tak hanya itu, Ustaz Bendri juga membeberkan pandangan anak-anak tentang peran ayah dalam keluarga. Sedangkan bagi anak, tugas ayah hanyalah memberi nafkah dan izin perkawinan saja.

“Yang pertama pemberi nafkah, yang kedua yang memberi izin menikah, itu menurut mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, saat ditanya soal ayah yang baik, Ustaz Bendri mengatakan, tidak ada ayah yang baik jika bukan suami yang baik.

“Kamu tidak bisa menjadi ayah yang baik jika kamu tidak menjadi suami yang baik. “Karena anak justru bisa membuat ayahnya kaget dengan perkataan ibunya,” ujarnya.

Ustad Bendri juga menyampaikan pentingnya melibatkan istri sebagai penghubung anak-anaknya dengan masyarakat. Tugas seorang istri di rumah adalah menciptakan citra ayah yang baik dalam keluarga. 

Makanya Kak Nick itu pekerja sekolah dari Pak Indra, kalau misalnya Kak Nick bilang ‘Bagus sekali’, padahal mungkin ada masalah, anak-anak akan bilang ‘Wah’. Kenapa? Pertunjukannya,” jelasnya.

Nantinya, memuji ayah yang pekerja keras, dll, yang diberikan penjelasan baik oleh istri kepada anak, akan membantu anak memahami pentingnya kehadiran ayah dalam keluarga.

“Ketika istriku berkata, ‘Ayahmu, Nak, tidak biasa ketika dia berjuang untuk kita.’ Kata-kata seorang wanita kepada anaknya: “Saya beruntung mempunyai ayah.” Oleh karena itu, ayah yang baik tidak mungkin terjadi tanpa suami yang baik. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *