Jakarta, Titik Kumpul – Nikita Mirzani, Oky Pratama dan Dr. Richard Lee akan dipanggil oleh Heni Purnamasari, pemilik PT Sagara Purnama dan PT Ratansha Purnama Abadi. Seruan ini terkait tudingan massa kulit dalam diskusi podcast yang dimuat di YouTube.
Heni menjelaskan melalui kuasa hukumnya, Johanes Oberlin L. Tobing, dirinya marah atas pernyataan yang dinilainya mencoreng nama baiknya. Minggir, oke?
“Itu panggilan, tentu kami akan bertindak tegas. “Itu masalah nama baik seseorang,” kata Johanes saat jumpa pers di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.
Panggilan ini tidak hanya ditujukan kepada ketiga nomor tersebut, namun juga bagi banyak pemilik akun YouTube lainnya yang menyebarkan konten serupa. Johanes menekankan bahwa mereka sedang mempertimbangkan tindakan hukum lebih lanjut, “berdasarkan podcast dan laporan yang telah dipublikasikan, kami akan mengambil tindakan hukum.”
Tim kuasa hukum Heni saat ini masih menyelidiki situasi tersebut secara internal. Mereka sedang mempertimbangkan apakah akan membawa masalah ini ke tahap pengadilan yang lebih serius.
“Kami tidak akan diam, kami sedang memikirkan (melapor ke polisi),” kata Suhendro Asido Hutabarat, anggota tim kuasa hukum Heni lainnya.
Di sisi lain, Heni Purnamasari mengutarakan keinginannya, khususnya pada Richard Lee dan Oky Pratama, sosok yang sudah dikenalnya sejak lama. Heni menjelaskan, hubungan profesionalnya dengan keduanya sebelumnya baik bahkan sudah ada kerja sama.
“Hubungan saya dengan mereka sangat baik. Ada kerjasamanya juga dan bagus sekali, Richard tidak ada masalah dengan saya, kata Heni.
Ia pun menyayangkan tindakan Richard Lee yang tidak menghubunginya terlebih dahulu jika ada masalah dalam hubungan bisnis mereka.
“Kenapa ada skandal, kenapa tidak ada hati nurani. Kami saling mengenal dan memiliki hubungan yang baik. “Saya sangat menyesali kejadian ini,” lanjut Heni dengan suara putus asa.
Selain itu, Heni membantah keras tudingan dirinya sebagai penjahat kulit, serta rumor penolakan izin farmasi dan penutupan pabrik.